Perayaan Sentuh Hati, 100 Tahun Injil di Serui Laut Bersama GKI Yedid-Yah

Pj Bupati Yapen, Welliam Manderi, SIP, M.Si, secara simbolis melakukan pengguntingan pita, menandai peresmian tugu peringatan 1 abad injil masuk di Kampung Serui Laut. (Ft: ADC Bupati-Kevin M)

SERUI | MEPAGO,CO  – Dalam sebuah upacara yang menyentuh hati, Jemaat GKI Yedid-Yah Serui Laut merayakan 100 tahun pekabaran Injil di Serui Laut dengan perayaan yang penuh arti. Mengusung tema “Damai Sejahteralah Tempat Ini”, acara ini diadakan dengan penuh khidmat dan sukacita, menandai sebuah abad perjalanan iman yang telah membawa perubahan signifikan bagi banyak kehidupan di wilayah ini.

Sub tema “100 Tahun Pekabaran Injil Menyatakan Kehadiran Allah dalam Pemberdayaan Jemaat untuk Bersekutu, Bersaksi, dan Melayani,” benar-benar diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk menginspirasi dan memotivasi hadirin. Acara ini menggarisbawahi pentingnya independensi gereja, persatuan, dan komitmen untuk berbagi kasih Kristus dengan masyarakat luas.

Perayaan ini dimulai dengan sebuah seremoni pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti pada tugu peringatan seabad injil masuk di Serui Laut, dilanjutkan dengan ibadah syukur yang dihadiri oleh ratusan umat dari berbagai wilayah di Serui Laut dan sekitarnya serta tamu undangan dari berbagai kabupaten/Kota di Provinsi Papua.

Pj Bupati Yapen, Welliam Manderi, SIP, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif jemaat dan masyarakat dalam membangun tugu peringatan injil ini. Beliau menghargai dan mengenang sejarah pekabaran Injil Kristus oleh Pdt. D.A.C. Bout dan Guru Jemaat Laurens Tanamal yang dimulai sejak 9 Maret 1924. Bupati berharap perayaan dan peresmian tugu ini bukan sekadar seremonial, melainkan motivasi bagi jemaat untuk terus melayani dan memahami kebenaran Injil, sehingga Serui Laut dan sekitarnya akan terus disinari Injil dan masyarakatnya dibimbing menuju kehidupan yang berkenan di mata Allah.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat tugu sebagai aset bersama – milik jemaat, masyarakat, dan pemerintah – agar keberadaannya dapat terjaga dengan baik untuk masa yang akan datang.

“Dalam merayakan 100 tahun pekabaran Injil, mari kita semua menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Itulah esensi sejati dari perayaan ini,” tutur Bupati Welliam Manderi. “Mari kita jaga dan rawat tugu ini sebagai lambang dari iman, persatuan, dan pelayanan kita.”

Sekali lagi, Bupati mengucapkan selamat kepada Jemaat GKI Yedid-Yah Serui Laut atas peringatan 100 tahun pekabaran Injil, suatu momen bersejarah yang memperkuat fondasi iman dan komitmen melayani masyarakat.

 

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *