Venue Paralayang Butuh MCK dan Pondok
MEPAGO.CO. JAYAPURA– Pelatih kepala paralayang PON XX Papua, Hari Agung mengakui setelah dua minggu atlet Paralayang PON Papua latihan di Bukit Gracia, Kampung Boton Skyline, atlet Paralayang Papua banyak mengalami kemajuan.
‘’Cuaca cukup bagus disini (baca Bukit Gracia), tempat masih baru. Semoga cuaca tetap begini terus, khususnya saat atlet Papua turun bertanding nanti, sehingga harapan kita meraih 2 emas, bisa terwujud,’’ kata Agung saat bincang-bincang di tempat landing paralayang, Kolam Buaya Entrop, kemarin.
Dikatakanya, PON XX tahun 2021 adalah ajang pembuktian bagi para atlet paralayang untuk menunjukan bahwa dia yang terbaik. Oleh karena itu, ia selalu mengingatkan atletnya agar jangan menganggap remeh sama lawan.
Di PON XX kali kata Agung, tidak ada satupun atlet atau provinsi yang bisa mengkalim bawah nomor tertentu nomor andalanya meraih emas. Mengapa demikian, oleh karena venue Paralayang tempatnya masih baru. Jadi atlet manapun tidak bisa mengatakan bahwa nomor tertentu adalah miliknya. ‘’Di PON XX, semua lawan kita berat. Dan semua atlet paralayang berpeluang meraih emas. Cuma sebagai tuan rumah kita diuntungkan, yakni atlet paralayang Papua bisa menguasai medan atau arena. Karena atlet kita sudah terbiasa latihan diarena sehingga alet kita tidak meraba-raba lagi soal udara yang kerap berubah-ubah. Apalagi kita sangat didukung oleh penonton,’’ tukasnya.
Agung juga menilai bahwa Bukit Gracia, Kampung Boton Skyline sangat layak untuk dijadikan sebagai arena Paralayang. Hal ini pun direkomendasikan oleh tim delegate paralayang Pusat. Dimana sebelum Bukit Gracia, Kampung Buton Skyline, lokasi yang akan dijadikan sebagai venue Paralayang yakni Bumi Perkemahan Waena.
Namun kata dia, karena ketinggiannya dinilai kurang layak tidak sampai 100 M, sehingga Bumi Perkemahan Waena dibatalkan. Sementara Bukit Gracia, Kampung Boton Skyline tingginya mencapai 350 M. ‘’Take off Bukit Gracia, Kampung Buton Skyline jauh lebih bagus dibandingkan bukit Batu Malang. Arena Bukit Batu Malang terbiasa dilakukan sebagai arena paralayang tingkat Nasional,’’ ungkapnya yang diamini assiten pelatih Mas Abuanah Ilyas.
Butuh MCK
Hanya saja tambahnya atlet paralayang saat latihan di Bukit Gracia, Kampung Boton Skyline sangat kesulitan bila mau ke MCK. Untuk itu, ia mengharapkan perhatian dari PB PON agar membangun MCK di tempat latihan. ‘’Kasihan atlet perempuan saat mau ke MCK. Kalau laki-laki sih gak terlalu masalah, atlet pria bisa cari sendiri,’’ katanya seraya menambahkan bahwa cabor paralayang juga butuh dibangun pondok sebagai tempat beristirahat. (***)
Editor : Robin Sinambela