Atlet Positif Cavid-19, Menpora Akan Panggil Panwasrah dan PB PON Papua

ARENA PON XX117 Dilihat

MEPAGO.CO. JAYAPURA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyatakan pelaksanaan pertandingan PON XX Papua tetap berjalan, meskipun ada atlet dan official yang dinyatakan positif Covid-19.
Penegasan Menpora tersebut disampaikan kepada wartawan usai menyaksikan perlombaan menembak di Arena Menembak, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Rabu 6 Oktober 2021. “Pertandingan tetap berlangsung, sementara Prokes tetap terjaga sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Dikatakan, pihaknya akan memanggil Panitia Pengawasan dan Pengarah (Panwasrah) bersama PB PON untuk membahasan masalah ini. “Saya akan kumpulkan Panwasrah dan PB PON, beserta segenap elemen yang terlibat, berusaha meminimalisir risiko transmisi COVID-19 melalui berbagai strategi, di antaranya penegakan protokol kesehatan (Prokes) ketat,” tegasnya.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang di mulai pada 2 hingga 15 Oktober 2021, melibatkan atlet dan offisial dari seluruh provinsi se Indonesia. Karena digelar di tengah situasi pandemi, maka upaya memastikan keamanan dan kesehatan dalam pesta olahraga ini menjadi tantangan tersendiri.
Menpora menyatakan, atlet yang positif rekan-rekannya sudah melakukan pemeriksaan PCR dan hasilnya negatif. Oleh karena itu, akan ditelusuri masuknya virus tersebut. “Kita bersama-sama mengecek asal virus ini, karena sebelum datang ke Papua semua kontingen sudah tes PCR,” ujarnya.
Setelah tiba di Papua, kembali melakukan tes antigen dan diakomodasikan berdasar cabang olahraganya. Kegiatan mereka hanya dari tempat akomodasi ke tempat pertandingan, tanpa peluang mengunjungi tempat lain di luar agenda yang ditetapkan.
“Di tempat akomodasi, bila bergejala langsung di tes antigen, bisa berlanjut PCR. Kalau positif, diisolasi dan dilakukan tracing untuk sekitarnya. Atlet yang akan bertanding dengan body contact seperti wushu atau gulat, dilakukan tes antigen sebelum bertanding,” tambahnya.
Untuk itu, kepada masyarakat setempat, sebagai persiapan dan upaya perlindungan kesehatan, pihaknya mendorong sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) , serta vaksinasi setidaknya satu kali.
“Kita sosialisasikan juga bahwa kalau bergejala, jangan keluar rumah atau ke lokasi, periksa dulu ke dokter agar tidak terjadi transmisi. Kemudian gerakan maskerisasi, didorong supaya menjadi budaya atau etos kerja setempat khususnya terkait pelaksanaan PON XX,” tambahnya. (Humas PPM PB PON)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *