Ditengah Wabah C-19, Disinyalir Muncul Distributor Dadakan di Yapen

Kodim 1709 Yawa membuktikan bahwa gula pasir ada seharga 900 ribu/sak bukan diatas 1 juta. Karena itu, Kodim menyerahkan gula pasir ke posko untuk memenuhi pesananan Kadis Perindagkop dan UKM Yapen. (FT. MEPAGO/IST) Kodim 1709 Yawa membuktikan bahwa gula pasir ada seharga 900 ribu/sak bukan diatas 1 juta. Karena itu, Kodim menyerahkan gula pasir ke posko untuk memenuhi pesananan Kadis Perindagkop dan UKM Yapen. (FT. MEPAGO/IST)

MEPAGO.CO. SERUI – Disaat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen, TNI dan Polri bersama seluruh elemen masyarakat kerja keras dan sibuk melakukan sosialisasi pencegahan virus Corona atau Covid-19, disinyalir atau diduga ada oknum masyarakat memanfaatkan situasi untuk meraup untung tanpa memikirkan penderitaan dan sulitnya masyarakat untuk mendapatkan barang-barang atau kebutuhan.

Sembilan bahan pokok di Yapen kini kurang kondusif teristimewa gula pasir, sekalipun masyarakat menjerit untuk kebutuhan gula karena tidak ada di pengecer, namun jeritan itu ibarat angin lalu. Karena gula tidak akan ditemukan di pasar dan kios.

Kodim 1709/Yawa pun akhirnya bergerak turun mendengar jeritan masyarakat. Alhasil, gula sebanyak 10 sak langsung dibawa anggota Kodim ke posko gugus tugas penanganan Covid Yapen, Kamis 16 April 2020 sekitar pukul 12.00.

Ternyata Kodim membawa gula pasir ke posko untuk memenuhi pesanan Kadis Perindagkop dan UKM Yapen sebagai bukti bahwa barang ada. Namun mengapa pihak Perindagkop dan UKM Yapen selaku instansi teknis yang mengatur dan mengurus perdagangan barang tidak mampu mengawasinya. 

Gebrakan Kodim 1709/Yawa yakni membongkar permainan gula berdampak positif, mulai kemarin gula pasir yang merupakan stok lama mulai beredar, tetapi terbatas dengan harga 900 ribu/Sak.

Saat dikonfirmasi kepada Kadis Perindagkop dan UKM Yapen mengenai kelangkaan gula akibat permainan oknum tertentu, Ir. Daniel Tandilangit, MM via teleponnya mengakui gula di Yapen mengalami kelangkaan.

Terkait adanya oknum pengusaha yang mempermainkan gula, kata Daniel, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menindaknya. Biarlah ranah itu ditindak lanjuti oleh aparat kepolisian. “Benar, ada oknum pengusaha yang mendatangkan gula sebanyak 100 sak kurang lebih 2 minggu yang lalu,” katanya.

Padahal, harga gula pasir sebelum penanganan C-19, per sak rata-rata 650 ribu sampai 700 ribu.  Disinyalir juga, bahwa gula yang beredar ini adalah stok lama. Karena kapal barang sampai saat belum masuk. Dan diperkirakan sesuai jadwal PT. Pelni bahwa Kapal Dobonsolo khusus membawa baru masuk hari Minggu, tanggal 19 April 2020.

Sementara itu, berbagai kebutuhan lainnya seperti bawang merah, bawang putih dan tomat mengalami kelangkaan. Kalaupun ada barangnya, harganya melejit tinggi tembus sampai 75.000/kilo.

(***)

Penulis: Nato-Yapen !

Editor: Jerry Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *