Kapolres: Kesadaran Pengemudi Berlalu Lintas Masih Kurang

Uncategorized716 Dilihat

MepaGO, SERUI – Hari Minggu, tepatnya tanggal 22 September 2019, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia genap berusia 64 tahun. Usia 64 tahun bukan lagi usia muda sebaliknya sudah tua. Lalu bagaimana jajaran satuan Polisi lalu lintas dalam melaksanakan tugas negaranya yang langsung terjun ke jalan tanpa mengenal waktu ketika terjadi kecelakaan mereka sudah tiba ke lokasi bahkan hari-hari mereka mengatur tertibnya berlalu lintas di jalan baik cuaca panas dan hujan merela harus tempuh.

Inilah bentuk pengorbanan segenap jajaran anggota polisi yang bertugas di satuan lalu lintas. Untuk mensyukuri HUT SATLANTAS Polres Kepulauan Yapen ke-64, jajaran Polres Kepulauan Yapen, menggelar syukurannya, di halaman Mapolres setempat, Rabu (25/9).

‘’Diusia ke-64 satuan lalu lintas, hendaknya lebih bagus dan lebih solid kedepan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya,’’ kata Kapolres Yapen, AKBP. Penri Erison, SPd, MSi diselah-selah membacakan sambutan Kapolri.

Tertib berlalu lintas di wilayah hukum Polres Kepulauan Yapen, ujar Penri, masih sangat jauh dari harapan kita bersama. Pasalnya, kesadaran para pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas masih belum berjalan baik. “Rambu lalu lintas tanda merah artinya stop, tetapi pengemudi masih ada saja melanggar rambu lalu lintas hingga terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, jajaran Satlantas tanpa pernah merasa bosan hendaknya terus melakukan sosialisasi bagi masyarakat,” tandasnya.

Kepatuhan berlalu lintas, tegas Kapolres Penri, harus ditaati para pengemudi demi keselamatan dan terhindar dari kecelakaan. Sehingga melalui Operasi Patuh tahun 2019 yang sudah dimulai sejak Senin (24/9) melalui adpel gabungan jajaran Polres, Kodim, Perhubungan, Samsat selama 14 hari, tertib berlalu lintas harus lebih patuh lagi dan kesadaran para pengemudi untuk melengkapi seluruh kendaraan harus dilaksanakan.

Diakuinya, kesadaran pengemudi untuk kelengkapan kendaraan masih sangat kurang, dimana kelengkapan kendaraan seperti SIM, kaca spion dan helm masih saja diabaikan pengemudi. Padahal helm adalah salah satu alat keselamatan bagi pengemudi saat berkendaraan, tetapi pengemudi masih ada yang berani melanggarnya.

Lewat operasi patuh, kesadaran masyarakat khususnya pengemudi saat berlalu lintas akan lebih tertib dan patuh untuk melengkapi kendaraan bermotornya. Puncak  syukuran di tandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Kapolres dan makan bersama. (jer)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *