MepaGO, JAYAPURA,- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua sedang menjajaki kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Papua. Selain itu, KONI Papua juga akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini Rymah sakit di Papua.
Hal itu disampaikan anggota Bidang Hukum KONI Papua, Hengky Sawaki kepada wartawam di ruanng Humas KONI Papua, Selasa, (24/09) siang.
Kerjasama dengan BPJS ini menurut Hengky untuk kepentingan, pelayanan kesehatan bagi semua atlet-atlet Papua, termasuk juga pelatih dan asisten pelatih. ‘’Minggu lalu kami dari Bidang Hukum sudah bertemu langsung dengan Direktur Rumah Sakit Dok II, yang nota bene sebagai kepala dinas kesehatan provinsi Papua. Pada saat pertemuan Dirut rumah sakit menyampaikan kepada kami, beliau akan memerintahkan semua RS melayani atlet-atlet Papua,’’ ujar Hengky.
Pada saat itu, kata Hengky, pihaknya juga menjelaskan kepada Direktur RSUD Dok II Jayapura bahwa kantor KONI Papua juga menyiapkan klinik. Konon lagi para petugas klinik adalah petugas RSUD Dok II Jayapura sendiri. ‘’Saya juga sampaikan kepada beliau, (baca dr. Aloysius Giyai) bahwa atlet PON kita ada Training Centre (TC) di Sentani, Waena, Abepura, Kotaraja, Jayapura dan sekitarnya,” ungkapnya.
Bahkan Aloysius Giay meminta semua pelayanan kesehatan untuk atlet TC PON harus kelas 1. Namun demikian Hengky mengaku, dirinya belum bisa memastikan berapa angka sesungguhnya. ‘’Saya sudah koordinasi dengan Sekertaris Dinas Kesehatan serta BPJS Tenaga Kerja. Mudah-nudahan setelah semua selesai dihitung biaya yang akan dikeluarkan KONI ke BPJS, bisa secepatnya berjalan,’’ imbuhnya seraya menambahkan selain atlet, pelatih dan official, pengurus KONI serta staff akan masuk BPJS.
“Semua berkas, sudah saya serahkan kepada Pak Sekertaris Umum KONI Papua. Tadi saya sudah pemaparan dihadapan atlet, pelatih, pengurus KONI serta karyawaan BPJS,’’ tambahnya. (bela)
Editor : Robin Sinambela
