Mengintip Burung Surga Saat Tidur di Hutan Sawendui

Teluk Saireri423 Dilihat

MEAPGO.CO.SERUI- Burung Cenderawasih adalah burung ‘surga’ yang paling banyak hidup di Papua, bila dibandingkan dengan Provinsi di wilayah Timur dan Negara Tetangga PNG.

Suaranya begitu nyaring dan merdu, begitu pula bentuk dan warnanya sangat unik dan menakjubkan. Apalagi, sepasang antena dan bulu ekor yang lebar berwarna putih dan kuning menjadikan burung Cenderawasih diakui dunia sebagai burung surga.

Burung Cenderawasih kuning di kabupaten kepulauan Yapen memiliki ukuran lebih besar bila dibandingkan burung Cenderawasih yang dimiliki Kabupaten/Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tepatnya, di Kampung Sawendui Distrik Rainbawi pemekaran Distrik Yapen Timur wilayah bagian Timur Kabupaten Kepulauan Yapen merupakan kawasan hutan lindung yang paling habitatnya.

Dari 23 jenis burung Cenderawasih yang ada di dunia, Yapen lebih khusus Kampung Sawendui memiliki 4 jenis burung Cenderawasih yakni kuning hidup nyaman di kawasan hutan lindung Sawendui. Terbukti, burung Cenderawasih bisa kita melihatnya saat tidur malam, dan pagi hari kita bisa melihat mereka bermain dengan suara yang merdu.

Pagi hari, Cenderawasih jantan dan betina saling kejar-kejaran ingin memadu. Alhasil, kita pun asyik menyaksikan burung surga ini sebagai hiburan kita saat berada di Kampung Sawendui menikmati indahnya pagi di hutan Sawendui.

Tepatnya, Kamis 12 Maret 2020, usai Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Yorrys Raweyai melakukan reses kunjungan perseorangan di Kampung Dawai, Yorrys didampingi Dandim 1709/Yawa Letkol Inf. Leon Pangaribuan, SH dan rombongan memilih bermalam di home stay miliknya di bibir pantai Kampung Sawendui.

Sepanjang pantai hanya suara gemuruh ombak laut saling sahut-menyahut yang terdengar dan malam hari bunyi suara binatang Serere (bahasa lokal) sejenis jangkrik melingkupi kawasan hutan.

Burung Cenderawasih adalah burung ‘surga’ yang paling banyak hidup di hutan Papua. (FT : JERRY)

Tak terasa, malam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIT, Yorrys dan rombongan siap-siap untuk bergegas melihat langsung burung Cenderawasih lagi tidur di dalam hutan lindung. Menggunakan seadanya dengan beberapa unit lampu senter, kami harus menerobos hutan dengan berjalan kaki yang kurang lebih jaraknya 1,5 kilometer untuk tiba ke lokasi.

Jalan setapak di tengah hutan harus kita jalani,  secara perlahan, lelah dan bercampur cucuran keringat karena harus melewati dakian gunung. Semangat kami malam itu begitu tinggi dan sesekali kami harus beristrahat untuk menghilangkan rasa capek, namun demikian, tak terasa kelelahan berjalan kaki, kami langsung senang ketika menyaksikan burung Cenderawasih sedang tertidur di ranting pohon yang tidak terlalu tinggi.

Segenap kami melihat secara bergantian asiknya burung Cenderawasih saat tidur dan kami juga sambil berbisik-bisik indahnya burung surga itu. Kami pun menuju pohon lainnya untuk melihat burung Cenderawasih yang lagi tidur dan 4 ekor burung Cenderawasih saat tertidur lelap malam itu kami menyaksikan sendiri. Jadi sangat lah tepat dan cocok apabila

SAWENDUI adalah salah satu dari 5 wilayah yang ditetapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe, SH, MH sebagai kawasan pengamatan Cenderawasih yang terbaik di Papua. Burung Cenderawasih harus dijaga bahkan harus kita lestarikan agar anak cucu kedepan tidak hanya mendengar cerita hingga menjadi kenangan belaka. Hentikan perburuan terhadap burung Cenderawasih dan mari lindungi dari bahaya predator seperti ular dan binatang pemasang di hutan. Sehingga burung Cenderawasih akan nyaman dan berkembangbiak, kata Yorrys Raweyai kepada wartawan di Sawendui. (***)

Editor: Jerry Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *