Persit dan Komunitas Batak Bantu Korban Wamena

Nasional1401 Dilihat

MEPAGO.co.JAYAPURA- Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana 172/PWY, Jayapura diprakarsai Ny Binsar Sianipar menyerahkan bantuan kepada para korban kerusuhan Wamena, 23 September 2019 lalu. Bantuan berupa alat-alat belajar, buku bacaan, bahan makanan serta konsumsi lainya.

Bantuan diserahkan Ny Binsar Sianipar yang nota bene ketua Persit Kartika Chandra Kirana 172/PWY, Jayapura di Posko Penampungan Pengungsi Bencana Sosial Wamena di Tanah Hitam, Senin (7/10). Bantuan sebelumnya telah diserahkan KMB Provinsi, KMB Kota Jayapura, Gereja HKBP serta gereja lain dan komunitas lain.

Bantuan yang diterima panitia di Posko berupa, uang tunai, indo mie, beras, air mineral,  Pop mie, susu, pempers, gula, kopi, bubuk teh dan pakaian layak pakai. Saat ini korban social ini masih membutuhkan uluran tangan dari kita semua.

Untuk melayani kebutuhan sehari-hari para pengungsi asal Sumatera Utara ini. Posko juga membuka dapur umum. Para ibu-ibu juga bergantian memasak dibantu para bapak-bapak dan muda-mudi. Sedangkan anak-anak terlihat asik bermain-main dilapangan. Lapangan ini sehari-hari dipakai anak-anak untuk bermain futsal. Mengisi waktu, anak-anak juga bermain bola. Ada juga anak-anak yang membaca-baca buku dan bermain game.

Bagi para warga yang menyerahkan bantuan ditangani oleh muda-mudi Batak yang ada di kota Jayapura, Kabupaten Jayapura semua membaur bersatu membantu saudara-saudaranya yang terkena musibah. Bantuan juga datang dari BPPJN XVIII Jayapura. Hal ini memacu para muda-mudi untuk bekerja pagi, siang dan malam. Setiap bantuan yang datang dicatat rapi oleh para muda-mudi. Muda-mudi tanpa rasa bosa dan capek selalu melayani warga yang datang melihat saudaranya di Posko.

Berdasarkan datang yang diperoleh di Posko jumlah pengungsi di Posko Tanah Hitam, Senin 7 Oktober 2019 pukul 13.00 Wit sebanyak 164 orang yakni laki-laki (dewasa/bapak) 44 orang, perempuan (dewasa/ibu) 36 orang, anak-anak 38, bayi 30. Sementara pengungsi di Rindam Sentani sebanyak 70 orang. ‘’Tadi malam ada pengungsi yang keluar dari Posko 6 orang. Sedangkan pagi hari 9 orang keluar. Konon katanya mereka mau pulang ke Medan,’’ kata seorang pemuda yang bertugas mendata pengungsi. (bela)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *