KONI USULKAN REVISI PERPRES PON 10 Cabor Akan Digelar di Luar Papua

LARI135 Dilihat

MEPAGO.CO.BANTUL– Munculnya kekhawatiran tidak bisa dipertandingkannya beberapa cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX-2020 di Papua membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)  mencari jalan keluar permasalahan.

KONI pun berencana untuk menggelar pertandingan sejumlah cabor tidak di Papua karena beberapa pertimbangan. Dengan adanya rencana pelaksanaan sejumlah cabor yang digelar di Papua selaku tuan rumah, tentu hal tersebut harus memiliki landasan hukum yang kuat. KONI bersama Kemenpora akan mengusulkan untuk melakukan revisi Peraturan Presiden (Perpres) terkait pelaksanaan PON yang digelar tidak hanya di satu provinsi saja.

“Saat ini kami bersama Kemenpora tengah tengah mengusulkan bagaimana PON ini tidak hanya diselenggarakan di satu provinsi saja. Karena itu harus ada landasan hukum yang kuat, maka kami mengusulkan untuk revisi Perpres tentang PON itu,” terang Ketua Umum KONI, Letjen TNI Purn Marciano Norman di Bantul, seperti dikutip dari Harian Merapi.Com, kemarin.

Kegelisahan dialami oleh 10 cabor yang sudah dipastikan tercoret dari penyelenggaraan pada PON 2020 di Papua. Karena sejumlah cabor tersebut telah melaksanaan babak kualifikasi atau Pra-PON, maka KONI di daerah mendesak agar cabor yang tak bisa digelar di Papua bisa diselenggarakan di daerah lain.

“Ya memang untuk kepastian cabor yang dimainkan di Papua ada 37. Nah untuk cabor yang tidak bisa main, ada 10 cabor. Ini yang tengah kami usulkan untuk bisa digelar di luar Papua,” ujar Norman.

Sebagai langkah persiapan untuk penyelenggaraan di luar Papua, KONI telah melakukan pembicaraan dengan beberapa provinsi terkait kemungkinan tersebut. “Pendekatan dengan gubernur terkait pelaksanaan PON di luar Papua sudah kami lakukan. Salah satunya dengan DKI Jakarta. Sebagai pertimbangan karena daerah tersebut secara infrastruktur sudah siap jadi tidak perlu menyiapkan fasilitas baru,” bebernya. (0ro)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *