Yusuf Yambeyabdi : Pemaparan Bidang-bidang PB PON Sangat Tidak Memuaskan

LARI196 Dilihat

MEPAGO.CO. JAYAPURA- Setelah kurang lebih 1 minggu rapat dan pemaparan oleh masing-masing  bidang-bidang PB PON XX tahun 2020 Papua. Akhirnya, Senin 16  Desember 2019 malam resmi ditutup oleh wakil ketua harian PB PON 2020, DR. Yusuf Yambeyabdi.

Dalam pertemuan bidang-bidang kata Yusuf, terakhir bidang pertandingan telah selesai menyusun jadwal pertandingan. Bidang pertandingan menjadi penjuru bagi semua bidang-bidang pertandingan lainya. ‘’Tugas bidang pertandingan telah selesai menyusun tugasnya. Sekarang bagaimana irisan bidang pertandingan dengan bidang-bidang lain,’’ ujar Yusuf menjawab wartawan, Senin 16 Desember 2019.

Sebagai wakil ketua harian PB PON XX tahun 2020, ia mengaku rapat tersebut sangat mengecewakan. ‘’Rapat tadi sangat tidak memuaskan. Bidang-bidang yang hadir hanya separoh, tidak tau kemana bidang lain. Saya juga tidak tau apa alasan mereka tidak hadir rapat,’’ imbuhnya.

Padahal lanjut Yusuf yang didamping Theo Rumbiak, rapat ini sangat  sangat penting. Oleh karena setelah jadwal kegiatan disusun. Dilanjutkan penyusunan rincian kegiatan dalam setiap bidang. Dilanjutkan lagi penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) masing-masing bidang. ‘’Sesuai dengan scedul dari LKPP pusat, sebagai tenaga pendamping PB PON yang ditugaskan oleh ketua umum mendampingi PB PON, jadwal pemabahasan RKA dengan LKPP di Jakarta hari Kamis, 19 September 2019,’’ ungkapnya yang diamini Theo Rumbiak.

Ia berharap jika semua tadi (baca senin siang dan sore) bidang hadir pada saat rapat di Hotel Sahid. Semua RKA bisa diselesaikan. Dimanan konsep RKA nantinya akan dibahas oleh sekum PB dan LKPP di Jakarta.

Ketika disinggung wartawan, ketidak hadiran bidang-bidang apaka karena mereka tidak dapat informasi. Secara tegas Yusuf mengatakan semua bidang-bidang dapat undangan. Bahkan pihaknya juga melayangkan undangan lewat SMS, WA dan berupa undangan fisik. ‘’Jadi tidak ada alasan dari bidang mengatakan tidak dapat undangan. Saya tidak tahu apa alasan mereka tidak hadir. Hal ini menunjukan bahwa bidang-bidang yang tidak hadir ini tidak serius bekerja,’’ tukasnya.

Untuk itu, kata Yusuf, hasil rapat selama 1 minggu lebih ini akan dilaporkan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP, MH, juga selaku ketua PB PON XX tahun 2020. Sebab tandasnya, jika ketua PB PON, Lukas Enembe yang memimpin rapat, dirinya yakin semua kepala bidang akan hadir. ‘’Ini satu potret bahwa kita belum semua serius menyiapkan PON,’’ imbuhnya.

‘’ Saya akan laporkan langsung hasil rapat dan pemaparan ini ke pak Lukas Enembe sebagai ketua PB PON. Saya akan minta langsung kepada pak Lukas Enembe berikunya untuk memimpin rapat langsung. Sebab kalau kami yang memimpin rapat, ada bidang-bidang tidak serius kerja. Bila perlu kita  minta pak Lukas Enembe, tidak perlu dulu keluar selama satu bulan ini. Oleh karena ini sangat urgen, ada bidang-bidang yang pembelanjaannya barang pada bulan September sudah harus ada, seperti bidang peralatan,’’ tambahnya.

Disatu sisi lanjut Yusuf sudah ada kerjasama ketua harian dengan LKPP. ‘’Kita sudah harus sampaikan rincian belanja kita, bagaimana potret rincian belanja masing-masing bidang.  Ini akan disampaikan kepada LKPP di Jakarta. Tentunya ini akan semua dikawal oleh sekrertaris umum PB PON. Ini sangat penting dibahas bersama LKPP,’’ paparnya.

Dengan demikian bisa dilihat apakah pelelangan akan mengalami masalah atau tidak. Oleh karena kalau dilihat besarnya beban belanja yang akan terjadi di PB PON pada 2020 awal. Belanja dari masing-masing dinas juga ditanggung oleh ULP Papua. Ke depan hal ini akan sangat profit di ULP. Karena disatu sisi akan memprioritaskan belanja PB PON, disatu sisi juga dinas-dinas harus melihat urgensinya tidak kalah penting pelayanan kepada masyarakat, misalnya, dinas PU dan dinas Perhubungan.

Oleh sebab itu, profit seperti inilah yang perlu dibijaki  bersama. Bagaimana bisa berjalan sesuai dengan harapan dari bapak Gubernur Papua, yang juga selaku ketua umum PB PON XX tahun 2020.  

Secara tegas pula Yusuf juga mengatakan pintu untuk rapat bersama tidak ada lagi. Mengingat waktu kini semakin sempit diakhir 2019. ‘’Jadi kami berharap bidang-bidang yang tidak hadir rapat sebaiknya melakukan konsolidasi sendiri. Rincian atau panduan kita sudah bagikan atau dicopy pada semua bidang-bidang. Tinggal itu saja yang dipelajari dan dikembangkan,’’ ujarnya. (***)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *