Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid Merubah Guru Menjadi Inovatif

Pendidikan144 Dilihat

MEPAGO,CO. JAYAPURA – Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dari segi manfaat, dilakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Namun di sisi lain, hal itu juga menimbulkan hambatan. Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat PJJ cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktek secara langsung juga mengalami kendala.

Kita kembali mengingat pada masa transisi mesin ketik ke komputer membutuhkan penyesuaian mengoperasikan komputer. Begitupun dengan Era digitalisasi saat ini. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan inovasi khususnya oleh pihak guru dan sekolah dalam memanfaatkan keadaan yang serba terbatas. Sebagai Terobosan Pemanfaatan TIK Sederhana Untuk Mengatasi Hambatan PJJ.

Tidak semua guru dapat menggunakan teknologi dan mengakses internet, dengan bantuan guru-guru muda yang mahir menggunakan teknologi, maka pembelajaran daring masih dapat berjalan sebagaimana adanya dengan memanfaatkan aplikasi seperti google classroom, whatsapp, ataupun zoom. Banyak guru yang belum terbiasa dengan proses pembelajaran jarak jauh karena selama ini selalu secara tatap muka, sehingga membutuhkan adaptasi dan juga persiapan yang matang, butuh waktu yang lebih panjang untuk persiapan, agar pembelajaran lebih efektif termasuk yang terjadi pada SMA Negeri 1 Kota Jayapura.

Inisiatif dari pihak sekolah sangat diperlukan. Dengan menggunakan tiga pendekatan yang diamanatkan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, konsep 3N, yakni Niteni, Niroke, dan Nambahi yang berarti mengamati, meniru, dan menambahkan. Pendekatan ini bisa dilakukan dimanapun.

Tujuan pendidikan adalah untuk membuat cerdas generasi penerus bangsa, serta membentuk karakter bangsa yang berbudaya. Sehingga, tantangan sebesar apapun harus bisa diatasi dan menjadi tanggung jawab bersama. Pandemi mengajarkan semua orang menjadi guru yang bisa mendidik anak-anak penerus bangsa.

Siapa yang bertanggung jawab untuk hal ini, jawabannya adalah guru. Karena itu mari setiap kita menjadi guru. Jadi tidak hanya dosen atau guru di sekolah, kita semua harus menjadi guru.

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga tanggung jawab semua unsur masyarakat. masa pandemi ini memiliki hikmah untuk membuat gerakan agar semua orang bisa menjadi guru untuk anak-anak agar proses pendidikan tidak terhenti meskipun terdapat beragam kendala.

Untuk melakukan hal itu perlu adanya mapping untuk memilih orang terbaik yang bisa dilibatkan untuk mengajar dan membimbing anak-anak, mulai dari lingkup keluarga seperti orang tua, kakak, saudara dan kerabat.

Oleh karena itu mapping menjadi sangat penting. kalau orang terdidik atau istilahnya champion bisa digerakan maka memunculkan sekampung bisa menyelamatkan anak kita. Katakan saja guru tak memiliki akes internet tapi dia punya mitra di wilayah anak didik mereka bahkan kakak dan orang tuanya yang lebih bertanggung jawab.

Untuk mengembangkan inovasi pemanfaatan TIK sederhana ini perlahan diterapkan di SMA Negeri 1 Jayapura, dengan memanfaatkan perangkat sederhana untuk media pembelajaran oleh guru seperti memanfatakan TV. Dengan dikoneksikan ke Handphone atau laptop agar anak-anak yang memiliki kendala ketidakmampuan memiliki gawai bisa melakukan belajar secara berkelompok dan dengan protokol kesehatan di bawah bimbingan guru.

Selain itu, pihak sekolah juga melakukan sosialisasi kepada guru agar bisa menyiapkan konten belajar yang interaktif agar siswa didik tidak merasa bosan dan lebih mudah memahami dalam proses belajar. Pelibatan keluarga, sampai mahasiswa juga diperlukan untuk membimbing siswa. Inovasi ini bisa menjadi alternatif dalam proses PJJ dan bisa diterapkan oleh pihak sekolah.

Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah, merubah cara pandang guru dan orang tua menjadi inovatif dengan terobosan pemanfaatan TIK. Orang tua turut mengambil andil menjadi guru saat melakukan pendampingan bagi anak. Pemerintah terus melakukan terobosan mengatasi pandemi dengan melakukan vaksinasi sebagai peningkatan Herd Imunitty. Saat ini, Aktivitas proses belajar mengajar tatap muka sudah dilakukan di sekolah namun belum sepenuhnya. Kita doakan agar pandemi COVID-19 ini segera berlalu. (***)

Oleh Imanuel Septiano Ferdian Waromi S.Pd. (Guru mapel Ekonomi SMA Negeri 1 Jayapura)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *