PT. TSP Datangkan Pekerja Dari Luar, Jadi Sorotan

Papua395 Dilihat

MEPAGO.CO. KEEROM – Kehadiran tenaga kerja dari luar Papua ke wilayah kabupaten Keerom menjadi sorotan. Anehnya masuknya tenaga kerja yang didatangkan oleh PT Tanda Sawita Papua (TSP) atau dikenal sebagai PT Rajawali tanpa sepengetahuan Disnaker kabupaten Keerom. Hal ini menjadi sorotan masyarakat Arso Timur.

Seperti yang dikeluhkan salah seorang tokoh pemuda Arso Timur. Menurutnya kedatangan puluhan pekerja dari luar Papua, dinilainya sangat mengusik dan meresahkan masyarakat Arso Timur, yang nota bene menjadi lokasi dari pusat kegiatan PT. TSP di Kabupaten Keerom.

 ‘’Kedatangan puluhan pekerja dari luar Keerom bahkan luar Papua, jelas menyakiti hati masyarakat Arso Timur. Apalagi ditengah daerah sedang siaga Corvid-19, perusahaan justru tidak mengindahkan edaran gubernur Papua tentang siaga Corvid-19,’ katanya seperti dikutip dari Lintaspapua.com, Minggu 22 Maret 2020.

Keluhan itu dikemukakan kepada PT. TSP, melalui Head Premit and License, Ronaldo Sitaniapesi, membenarkan info tersebut. Namun menurutnya hal tersebut telah direncanakan jauh-jauh hari sebelum Corvid-19 merebak.

 ‘’Memang benar ada karyawan yang kami datangkan sebanyak 31 orang, namun perlu diketahui  bahwa proses perekrutan yang dilakukan telah ada sejak awal Februari. Jadi bukan secara tiba-tiba kita lakukan. Sehingga proses ini sudah lebih dahulu sebelum adanya edaran Gubernur terkait Corvid-19,’ katanya.

 Menyangkut edaran Gubernur Papua, maka perusahaan telah mengambil beberapa sikap. ‘’Pada saat mereka tiba, mereka telah diperiksa baik saat di pelabuhan maupun dibandara, dan kondisi kesehatan mereka cukup sehat,’’ tambahnya.

Namun demikian pihak perusahaan mengaku tetap melaksanakan antisipasi Corvid, diantaranya saat tiba di Arso Timur sesuai edaran maka kepada karyawan ini, pihaknya melakukan isolasi dengan cara menempatkan mereka di kebun tersendiri yaitu kebun Agre dan Kebun.

 Selain itu, langkah-langkah yang telah diambil perusahaan untuk mengantisipasi Corvid-19 di Keerom adalah : 1. Menyediakan hand sanitizer di lingkungan perusahaan, 2. Melakukan penyemprotan disinfektan ke semua unit pemukiman dan kantor. 3. Pemeriksaan kesehatan karyawan secara beruntun serta control kesehatan terhadap karyawan.

 Sementara itu Kadinas Tenaga Kerja Kab. Keerom, Julito Pereira, mengemukakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mengetahui atau mendapat laporan soal tersebut. ‘’Seyogyanya terkait antisipasi Corona, maka perusahaan diminta memberikan laporan. Namun demikian, pihaknya siap langsung turun guna melihat kondisi  TKP,’’ujarnya.

 Hal senada dikemukakan Ketua Komisi A DPRD Keerom, Iwan Siswanto. Bahwa dirinya belum tahu soal karyawan baru di PT Rajawali, namun demikian ini akan jadi perhatian, karena saat Corvid 19 seperti ini janganlah memasukkan karyawan dari luar. ‘’Kami akan turunkan tim besok ke perusahaan untuk mengeceknya,’’imbuhnya. (IST)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *