“Tragis” Gara-gara Hujan Lebat Tembok Rumah Jebol

Laban Koyari Minta Perhatian Pemerintah

MEPAGO,CO. MEPAGO.CO. YAPEN – Musibah terjadi tidak seorang pun manusia menginginkannya.  Saat Kota Serui dilanda hujan deras, Selasa (14/09/2021) pagi. Menyisakan duka mendalam bagi salah seorang warga yaitu keluarga Laban Koyari di kawasan Kalimati, Kelurahan Serui Jaya distrik Yapen Selatan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Pasalnya, lokasi rumah yang berdekatan dengan talud Kalimati merembes dan menyebabkan jebolnya dinding rumahnya. Hal tersebut menyebabkan seluruh barang-barang baik elektronik maupun pecah belah hanyut sementara dampak kerusakan diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Masih beruntung tidak ada korban jiwa.

“Kita tidak sangka kalau nanti banjir seperti ini, ini yang kedua kali sejak tahun 1982, anak anak aktifitas biasa saja cuma kita tidak sangka seperti begini. Begitu air naik besar, kita fokus nya ke kali lihat perahu dan sebagainya, kita tidak tau kalau nanti taluk kampung harapan jebol ”

Sebagai warga yang berdampak, Laban juga berharap ada perhatian pemerintah daerah untuk membantu meringankan musibah yang dialami. Hal yang sama juga dialami oleh sejumlah keluarga yang mendiami lokasi Kalimati, mereka terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya karena rumah mereka rusak akibat banjir.

Kota Serui dilanda hujan deras yang terjadi pada hari Selasa pagi ,14/09/2021. Hujan yang intens terjadi kurang lebih hampir selama 3 jam menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik lokasi warga. Salah satu yang dirasakan yaitu di Kalimati, Kelurahan Serui Jaya distrik Yapen Selatan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Oleh Keluarga Laban koyari. Kepada media dirinya menceritakan kronologis kejadian semenjak hujan mengguyur kota Serui. Lokasi rumah yang berdekatan dengan Taluk Kalimati merembes dan menyebabkan jebolnya dinding rumah keluarga koyari. Hal tersebut menyebabkan seluruh barang-barang baik elektronik maupun pecah belah hanyut sementara dampak kerusakan diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

“Kita tidak sangka kalau nanti banjir seperti ini, ini yang kedua kali sejak tahun 1982, anak anak aktifitas biasa saja cuma kita tidak sangka seperti begini. Begitu air naik besar, kita fokus nya ke kali lihat perahu dan sebagainya, kita tidak tau kalau nanti taluk kampung harapan jebol ”

Sebagai warga yang berdampak, Laban juga berharap ada perhatian pemerintah daerah untuk membantu meringankan musibah yang dialami. Hal yang sama juga dialami oleh sejumlah keluarga yang mendiami lokasi Kalimati, mereka terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya karena rumah mereka rusak akibat banjir. (***)

 

Penulis: Febrian

Editor: Jery Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *