Peresmian Situs Makam Hugo Kijne, Ditandai Penandatanganan Prasasti

Penandatanganan Prasasti peresmian Situs Makam Hugo Kijne oleh Bupati Tonny Tesar dan Ketua BPAM GKI Klasis Yapen Selatan, Pdt. Resly Birahi. (Foto: Jery Sinamblela)

MEPAGO,CO. YAPEN – Peresmian Situs Makam Hugo Kijne mari kita jadikan sebagai momentum rasa sukacita sekaligus rasa permohonan maaf kita kepada keluarga almarhum I.S. Kijne dan keturunannya. “Kita sebagai anak-anak GKI di Tanah Papua dan semua orang percaya yang ada di Tanah Papua khususnya di kabupaten kepulauan Yapen, tidak ada yang tidak mengetahui bahwa  Pendeta I.S. Kijne merupakan penginjil yang luar biasa dan birilian setelah Otto dan Geisler,” ungkap Bupati Tonny Tesar saat peresmian Situs Makam Hugo Kijne, Senin 7 Maret 2022.

Perjuangan panitia untuk melakukan pemugaran makam Hugo Kijne menjadi Situs aset GKI di Tanah Papua, diapresiasi Bupati, karna semangat dan kerja keras panitia. “Pemugaran makam ini, murni hasil kreatif anak-anak Tuhan dengan perjuangan yang luar biasa dari panitia, tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah, hasilnya Situs Makam Hugo Kijne dapat kita resmikan. Oleh karena itu, semangat dan kerja keras panitia, patut kita berikan apresiasi sekaligus kita harus mensyukurinya” ucapnya.

Dikatakannya, setelah diresmikannya Situs Makam Hugo Kijne merupakan kebanggaan kita semua khususnya orang-orang Kristen secara umum bagi kita orang Papua dimanapun berada bahwa  kita sudah memberikan satu penghargaan kepada keturunan I.S. Kijne yang sudah menjadikan terang bagi anak-anak Papua yang ada di Serui Tanah Papua. “Sekali lagi saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak khususnya panitia yang telah melaksanakan pemugaran ini,” katanya lagi.

Ditempat yang sama, Ketua BPAM GKI Klasis Yapen Selatan, Pdt. Resli Birahi mengatakan bahwa kalau kita mengenang sejenak kejadian kurang lebih 87 tahun yang lalu, seorang penginjil yaitu almarhum Isak Samuel Kijne melaksanakan pekabaran Injil di Serui.

Almarhum I.S. Kijne, beber Resly, pernah melaksanakan tugas yaitu melakukan pekabaran injil di Serui. Saat melaksanakan tugasnya, anak dari almarhum Pdt. I.S. Kijne yaitu Hugo Kijne meninggal di Serui, tepatnya di tempat makam yang sudah dipugar dan diresmikan menjadi Situs.

“Bapak Pendeta Satya bilang, Hugo Kijne setelah lahir dan meninggal adalah korban pertama dari pekerjaan pekabaran injil di Serui yang dibawakan almarhum Pendeta I.S. Kijne,” bebernya menirukan ucapan Pdt. Satya.

Dikatakannya, bahwa almarhum I.S. Kijne memiliki tiga anak, 1 setelah lahir dan meninggal di Serui, 1 lahir di Kota Balige Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara dan 1 lahir di Belanda.

Syukur kepada Tuhan, karena dihari yang bersejarah dan hari sukacita, karena bertepatan peringatan HUT Yapen ke-53, peresmian Situs Makam Hugo Kijne dapat kita resmikan, ucapnya.

Lebih jauh Resly mengatakan situs atau peninggalan pekabaran injil seperti ini akan selalu menghubungkan  kita sebagai anak-anak Tuhan, sebagai anak-anak yang percaya kepada Tuhan dengan semua yang orang pernah bekerja melayani di Tanah Papua. “Dengan adanya situs ini, tentu keluarga-keluarga mereka akan mengingat, dan bisa saja akan datang berkunjung suatu saat ke Serui. Dan lewat situs ini, akan menceritakan bahwa anak seorang tokoh sang pembawa pekabaran injil di Serui anaknya meninggal di Serui,” katanya seraya berpesan agar semua warga gereja, warga jemaat dan masyarakat, supaya menjaga dan memelihara situs untuk mengenang pekerjaan Tuhan di Tanah Papua khususnya di Serui.

Sedangkan peresmian Situs ditandai dengan memotong pita oleh Bupati Tonny Tesar, S.Sos dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati bersama Ketua BPAM GKI Klasis Yapen Selatan Pdt. Resly Birahi. Turut hadir, Wabup Frans Sanadi, Ketua DPRD Yohanis, Kapolres AKBP. Indra Fahmi, Dandim 1709/Yawa Letkol Catur, Ketua PN Serui Ronald, Plt. Sekda, Erny Tania, para pengurus BPAM GKI Klasis Yapen Selatan, para Pendeta dan hamba Tuhan. (***)

 

Editor: Jery Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *