SERUI | MEPAGO,CO — Proses belajar mengajar (PBM) di SD Infres Tingkat Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, telah terhenti sejak 18 Juli 2024 akibat renovasi gedung sekolah. Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya terhadap kebijakan sekolah yang meliburkan siswa hanya karena renovasi. “Kasihan anak-anak tidak bisa belajar. Bagaimana mereka mendapatkan pendidikan yang baik jika anak-anak diliburkan?” ujarnya.
Fransiska Suruan, Plh Kepala Sekolah SD Infres Tingkat, mengakui dampak renovasi terhadap proses belajar mengajar. “Para murid rugi karena tidak bisa mengenyam pendidikan dengan baik. Kami juga dirugikan karena adanya pembangunan yang tidak diberitahukan oleh pihak konsultan kepada kami,” jelas Suruan saat ditemui di sekolah pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Suruan menambahkan bahwa pemberitahuan mengenai libur sekolah disampaikan saat penerimaan murid baru. Namun, pihak sekolah tidak mengetahui kapan proses belajar mengajar dapat dilanjutkan. “Bekas-bekas bangunan seperti paku, seng, dan kayu berserakan, dan ini bisa berbahaya bagi anak-anak,” tambahnya.
Sekda Yapen, Erny Tania, mengaku terkejut mengetahui bahwa SD Infres Tingkat Serui sedang libur. “Saya baru tahu bahwa SD Infres Tingkat Serui libur,” katanya saat diwawancarai. Ia menambahkan bahwa meskipun ada renovasi gedung, seharusnya sekolah tidak harus diliburkan. Sekolah seharusnya menerapkan mekanisme atau kebijakan agar siswa tetap mendapatkan pendidikan, seperti sistem pembelajaran bergantian atau jadwal pagi dan sore.
Editor: Tamrin Sinambela