Kemenangan Kristus Dirayakan di GKI Jemaat SMIRNA Nubuai

Usai ibadah peringatan Paskah I, Pdt. O.A. Rumbaibab didampingi para majelis jemaat bersalaman dengan warga jemaat (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO,CO – Paskah adalah peristiwa yang penuh makna, perayaan kemenangan Yesus atas maut. Inilah yang diperingati oleh GKI Jemaat SMIRNA Nubuai dalam ibadah Paskah yang berlangsung pada Minggu, 20 April 2025. Ibadah dipimpin oleh Pdt. O.A. Rumbaibab, S.Si dan dihadiri oleh 144 jiwa.

Suasana ibadah semakin semarak dengan berbagai persembahan pujian dari paduan suara dan penampilan solo, yang mencerminkan rasa syukur dan sukacita atas kebangkitan Kristus.

Paduan suara Majelis Jemaat SMIRNA Nubuai saat mempersembahkan pujian penuh sukacita dalam ibadah Paskah pertama, merayakan kebangkitan Kristus.

Dalam khotbahnya, Pdt. Rumbaibab mengangkat nats dari Matius 28:1–10, yang mengisahkan Maria Magdalena dan Maria yang lain datang ke kubur Yesus dengan hati berduka, namun penuh kasih dan kerinduan. Seperti banyak dari kita yang mengunjungi kubur orang-orang terkasih sebagai bentuk cinta dan ikatan emosional yang tak lekang oleh waktu.

Namun, firman ini menyampaikan satu kebenaran besar: kubur adalah tempat orang mati dan Yesus tidak lagi ada di sana. Ia telah bangkit! Sama seperti Maria yang mencari Yesus di tempat yang salah, sering kali kita pun mencari harapan pada hal-hal yang fana. Kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa hidup baru dimulai bukan di dalam kematian, tetapi dalam kuasa dan kemenangan Allah.

Yesus sungguh mati, sebagaimana tertulis dalam Yohanes 19:30, ketika Ia berkata, “Sudah selesai,” lalu menyerahkan nyawa-Nya. Namun, kematian bukanlah akhir. Dalam Yohanes 11:25, Yesus juga berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Ini adalah janji kekal bagi setiap orang percaya.

Karena itu, ujar Pdt. Rumbaibab, sebagai keluarga Kristen khususnya di lingkungan Jemaat SMIRNA kita dipanggil untuk menjadi terang dan pembimbing bagi anggota keluarga yang belum mengenal Kristus. Tugas membangun iman harus dimulai dari rumah tangga, dalam kasih dan keteladanan.

Lebih lanjut, Pdt. Rumbaibab menyoroti hal menarik dalam kisah Paskah: berita kebangkitan Yesus pertama kali disampaikan bukan oleh murid-Nya, melainkan oleh Maria, seorang ibu. Ini menegaskan pentingnya peran mama-mama dalam keluarga sebagai agen kasih dan penggerak kehidupan rohani. Di Jemaat SMIRNA, mama-mama menjadi fondasi iman dalam keluarga dan komunitas.

Pesan kebangkitan yang disampaikan oleh malaikat bukanlah rekayasa, melainkan kebenaran ilahi. Kebangkitan Yesus adalah fakta yang tak terbantahkan. Seperti Maria yang berlari membawa kabar sukacita, kita pun dipanggil untuk menjadi saksi-Nya — dimulai dari rumah, lingkungan, hingga ke jemaat dan masyarakat luas.

Usai ibadah, kegiatan dilanjutkan dengan jamuan kasih yang difasilitasi oleh Rayon 2 Jemaat SMIRNA, sebagai wujud kebersamaan dan ucapan syukur.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *