Bupati Waropen, Drs. F.X. Mote, saat menyampaikan pesan agar peserta Youth Camp pulang dengan baik, membawa pengalaman rohani dan semangat baru bagi pelayanan gereja dan daerah. (Ft: Tamrin/mepago.co)
MEPAGO | WAROPEN. CO — Pelabuhan Pidemani, Kota Waren, menjadi saksi sejarah pada Kamis siang, 19 Juni 2025. Sebanyak 640 peserta Youth Camp Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) se-Tanah Papua asal Kabupaten Waropen diberangkatkan menuju arena perkemahan rohani, dilepas secara resmi oleh Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si.
Dengan cuaca yang terik namun penuh semangat, ratusan peserta berdiri tegap mendengarkan pesan dan doa restu dari pimpinan daerah mereka. Semangat tak tergoyahkan terlihat jelas dari wajah para peserta—anak-anak muda gereja yang siap membawa nama baik Waropen dalam kegiatan kerohanian tingkat Tanah Papua tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati F.X. Mote mengawali dengan sapaan hangat, “Shalom!” yang langsung disambut lantang oleh seluruh peserta dengan semangat luar biasa: “Shalom!”
“Atas nama pribadi, keluarga, dan juga atas nama Wakil Bupati bersama keluarga, saya mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada seluruh Majelis Daerah (MD) serta para pimpinan GPdI yang telah mempercayakan kami untuk memberangkatkan kontingen ini,” ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan bahwa di era baru kepemimpinannya bersama Wabup Yowel Boari, pola pikir dan gaya pelayanan harus ikut berubah: lebih terbuka, lebih melayani, dan selalu mendukung penuh kegiatan kerohanian, termasuk Youth Camp GPdI.
“Kami sebagai pemerintah daerah, orang tua, dan sahabat gereja, siap mendukung GPdI secara penuh. Kami juga menyatakan kesiapan Waropen sebagai tuan rumah Musda GPdI berikutnya. Kami siap melayani, bukan hanya secara seremonial, tapi dengan hati,” tegasnya.
Bupati juga memberikan pesan penting kepada seluruh peserta dan para hamba Tuhan yang mendampingi. Ia menegaskan bahwa Youth Camp bukan sekadar ajang lomba, tetapi kesempatan membentuk karakter rohani, memperluas wawasan iman, dan menjadi representasi gereja di tengah masyarakat.
“Saya mengutus kalian semua sebagai duta gereja. Berbuatlah yang terbaik, bukan karena ingin menjadi juara, tapi karena kalian membawa nama Waropen dan nama Tuhan. Pergi dengan sukacita, pulang dengan pengalaman dan semangat pelayanan yang baru,” pesannya.
Keberangkatan kontingen dibagi dalam dua kloter. Gelombang pertama terdiri dari 335 orang yang diberangkatkan menggunakan KM Sabuk Nusantara 81, disusul kloter kedua sebanyak 305 orang dengan armada yang sama pada jadwal keberangkatan berikutnya.
Pelepasan ini bukan hanya simbol keberangkatan menuju Youth Camp, tetapi juga cerminan sinergi antara gereja dan pemerintah dalam membina generasi muda yang beriman, berkarakter, dan siap menjadi terang di Tanah Papua.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela