Bupati F.X Mote (Ft: Doc/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Menyikapi berbagai tudingan dan isu miring yang beredar terkait hasil pengumuman tenaga honorer Kategori 2 (K2) di Kabupaten Waropen, Bupati Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si secara tegas menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab penuh atas proses tersebut.
Penegasan ini disampaikan Bupati dalam apel gabungan ASN dan pegawai honorer di halaman kantor Bupati, Jumat pagi (20/6). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mote menegaskan bahwa proses pengumuman 500 nama tenaga honorer K2 telah dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab.
“Saya tidak mau sembunyi-sembunyi untuk nasib para tenaga honorer. Sebagai Bupati, saya harus bertanggung jawab karena pemerintahan ini terus berjalan. Tidak boleh ada yang merasa ditinggalkan,” tegasnya di hadapan ratusan peserta apel.
Lebih lanjut, Bupati F.X. Mote menyampaikan bahwa dalam era kepemimpinan bersama Wakil Bupati Yowel Boari, prinsip transparansi dan keadilan menjadi komitmen utama dalam menjalankan roda pemerintahan, termasuk dalam proses verifikasi dan seleksi tenaga honorer K2.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah, termasuk pengumuman K2, dilakukan secara terang benderang. Tidak ada ruang untuk intervensi atau permainan. Ini soal nasib orang banyak, dan kami tidak ingin mengkhianati kepercayaan masyarakat, khususnya para pencari kerja yang selama ini telah mengabdi sebagai honorer,” lanjut Bupati.
Ia menyebut bahwa proses seleksi dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengacu pada regulasi, dan berlandaskan prinsip keadilan. Bupati juga menyatakan siap membuka ruang klarifikasi bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan atau memiliki bukti atas dugaan ketidakberesan dalam proses tersebut.
Bupati Mote menekankan pentingnya keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan, terutama ketika menyangkut kepentingan masyarakat kecil yang menggantungkan harapan menjadi Aparatur Sipil Negara.
“Para tenaga honorer adalah orang-orang yang sudah lama mengabdi. Mereka memiliki hak untuk diperjuangkan. Saya tahu, keputusan ini tidak akan menyenangkan semua pihak, tetapi saya berdiri untuk kebenaran dan keadilan. Pemerintah tidak boleh tutup mata atas jerih payah mereka,” ujarnya tegas.
Bupati Waropen kembali menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi berbagai tekanan maupun kritik selama masih berpihak pada rakyat. Ia memastikan bahwa pengumuman K2 bukan akhir dari perjuangan pemerintah dalam memperjuangkan nasib para honorer dan pencari kerja.
“Kepemimpinan bukan soal kepentingan pribadi, tapi tanggung jawab moral kepada rakyat. Dan sebagai pemimpin, saya siap mempertanggungjawabkan semua proses ini di hadapan masyarakat maupun secara hukum,” tutupnya.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela