Wakil Bupati Waropen, Yowel Boari, bersama Pj. Sekda, narasumber, dan para pimpinan OPD berfoto bersama usai pembukaan kegiatan Rapat Koordinasi TPPS Tahun 2025. (Ft: Falen)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Wakil Bupati Waropen, Yowel Boari, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Waropen Tahun 2025 yang digelar di Gedung Pertemuan Bappeda, Senin (tanggal lengkap menyesuaikan). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen serius Pemerintah Kabupaten Waropen dalam memperkuat strategi penanganan stunting secara terpadu dan berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Pj. Sekda Waropen Jaelani, A.P., M.Si, perwakilan Kapolres Waropen, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala distrik, serta kepala kampung dari seluruh wilayah di Kabupaten Waropen. Hadir sebagai narasumber utama adalah Sampatoro Larobu, yang menyampaikan berbagai strategi efektif dalam percepatan penanganan stunting.
Dalam sambutan Bupati Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si yang dibacakan oleh Wakil Bupati Yowel Boari, ditegaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia, sehingga harus ditangani secara terpadu oleh seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi persoalan yang menyangkut masa depan generasi kita. Oleh karena itu, diperlukan langkah kolaboratif, strategi yang tepat, serta kebijakan berbasis data yang dapat menjangkau sasaran secara akurat,” ujar Wabup.
Ia menyampaikan, salah satu kendala utama dalam penanganan stunting adalah masih terbatasnya data dan informasi akurat terkait sasaran program. Oleh karena itu, melalui Rapat Koordinasi TPPS ini, pemerintah daerah menekankan pentingnya konvergensi program lintas sektor serta penguatan sistem data dan perencanaan berbasis indikator kinerja yang terukur.
“Percepatan penurunan stunting memerlukan peningkatan komitmen kepemimpinan dari pusat hingga ke kampung. Pemerintah kampung diharapkan menyusun program dan kegiatan yang relevan dengan upaya penurunan stunting dalam dokumen perencanaan mereka,” tegas Wabup Yowel.
Adapun beberapa poin penting yang disorot dalam arah kebijakan penanganan stunting meliputi:
- Penguatan visi kepemimpinan di semua tingkatan pemerintahan.
- Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
- Konvergensi intervensi spesifik dan sensitif secara terintegrasi dari pusat hingga tingkat kampung.
- Ketahanan pangan berbasis gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.
- Penguatan sistem data, riset, dan inovasi sebagai dasar pengambilan kebijakan.
Lebih lanjut, Wabup juga menghimbau kepada seluruh kepala OPD agar dalam menyusun dokumen perencanaan (DPA-OPD), harus mengedepankan kebutuhan berdasarkan data dan capaian kinerja, bukan sekadar keinginan.
“Kita harus memastikan setiap anggaran dan program memberikan dampak yang jelas dan terukur bagi masyarakat. Target kita adalah membebaskan Kabupaten Waropen dari stunting dan melahirkan generasi emas di masa mendatang,” tambahnya.
Sebagai penutup, Wabup menyampaikan salam persaudaraan khas Waropen dan secara resmi membuka kegiatan tersebut:
“NDI SOWOSIO – NDI KORAKO. Kita Bersatu, Kita Kuat. Waropen Bisa Bersama Bebaskan Stunting. Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya nyatakan Rapat Koordinasi TPPS Tahun 2025 secara resmi dibuka.”
Melalui forum koordinasi ini, diharapkan sinergi antarsektor dan antarlevel pemerintahan dapat terus diperkuat guna menciptakan perubahan nyata dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Waropen.
Penulis: Falen Wopari
Editor: Tamrin Sinambela