Kunjungan penuh makna di SMA YPK F.X. Mote: Bupati Waropen dan Uskup Jayapura hadir memberi motivasi bagi dunia pendidikan di Kabupaten Seribu Bakau. (Ft: TIM)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, bersama Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, dan rombongan melakukan kunjungan ke SMA YPK F.X. Mote di Kecamatan Ureifaisei, Minggu (21/9/2024).
SMA YPK F.X. Mote merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Waropen yang telah meraih akreditasi B berdasarkan SK Nomor 999/BAN-SM/SK/2021 tertanggal 18 Oktober 2021. Sekolah ini menjadi salah satu pusat pendidikan yang berperan penting dalam membangun generasi muda di Tanah Seribu Bakau.
Kehadiran Uskup Jayapura dan Bupati disambut hangat oleh para guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar. Dalam kesempatan tersebut, rombongan meninjau langsung kondisi sekolah sekaligus berdialog dengan dewan guru SMA YPK F.X. Mote.
Dalam arahannya, Mgr. Yanuarius menekankan bahwa pendidikan adalah kunci utama bagi sebuah daerah untuk berkembang. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia hanya bisa dicapai melalui pendidikan yang baik dan berkesinambungan.
“Pendidikan itu penting. Suatu daerah akan mengalami perubahan jika SDM-nya baik. Dengan pendidikan yang diperhatikan, Waropen bisa lebih maju dan tidak tertinggal dari kabupaten lain di Tanah Papua,” tegas Uskup Agung.
Ia juga memberikan semangat kepada para guru agar tetap setia dalam menjalankan tugas meskipun di tengah keterbatasan sarana dan prasarana. Guru, katanya, adalah pilar utama yang mampu mencetak anak-anak Waropen menjadi pribadi yang berhasil.
“Tetaplah setia mengajar anak-anak kita di Kabupaten Waropen. Dengan segala kekurangan, guru-guru bisa menciptakan anak-anak yang berhasil dan luar biasa,” pesan Mgr. Yanuarius penuh motivasi.
Kunjungan ini menjadi momentum penguatan kerja sama antara pemerintah daerah, gereja, dan masyarakat dalam membangun Waropen yang lebih maju melalui pendidikan. Harapannya, semangat para guru dan siswa SMA YPK F.X. Mote dapat terus menyala sebagai bagian dari perubahan besar di Tanah Papua. (TIM)
Editor: Tamrin Sinambela