Tonny Tesar Ajak Warga Jayapura Perkuat Persatuan Lewat Empat Pilar

Anggota MPR RI Tonny Tesar, S.Sos. duduk di tengah bersama narasumber lainnya saat memimpin kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung LPTQ Kotaraja, Jayapura. (Ft: TIM)

JAYAPURA | MEPAGO.CO — Anggota MPR RI Tonny Tesar, S.Sos., bersama dua tokoh nasional asal Papua, Yohanes Raubaba dan Alberth Merauje, S.T., M.T., menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Gedung LPTQ Kotaraja, Kota Jayapura, pada Minggu (26/10/2025).

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda, hingga organisasi kemasyarakatan yang memadati ruang acara sejak pagi.

Dalam paparannya, Tonny Tesar menjelaskan bahwa penerapan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara — Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika — memiliki tujuan utama untuk membangun fondasi bangsa yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.

“Empat Pilar ini adalah penopang kokoh yang menjaga keutuhan bangsa. Melalui penguatan ideologi, konstitusi, persatuan, serta semangat kebhinekaan, kita membangun Indonesia yang adil dan berdaulat,” tegas Tonny.

Ia menjelaskan secara singkat makna dan peran dari masing-masing pilar:

  • Pancasila sebagai dasar nilai dan sumber moral dalam berbangsa, menjadi pedoman etika dan arah kebijakan negara.
  • UUD 1945 menjamin hak serta kewajiban warga negara, sekaligus membatasi kekuasaan agar penyelenggaraan negara tetap berjalan adil dan transparan.
  • NKRI menegaskan bentuk negara yang menyatukan seluruh wilayah dan identitas bangsa dalam satu kesatuan utuh.
  • Bhinneka Tunggal Ika menjadi semangat pemersatu yang merayakan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa melalui toleransi dan saling menghormati.

Sementara itu, Yohanes Raubaba menekankan pentingnya pemahaman nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan masyarakat Papua.

“Kita harus menjadi contoh bagi generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai kebangsaan agar persatuan tetap terjaga di Tanah Papua,” ujarnya.

Sedangkan Alberth Merauje mengingatkan bahwa pengamalan Empat Pilar tidak boleh berhenti pada tataran teori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Empat Pilar harus hidup dalam keseharian kita — dalam cara kita bekerja, berinteraksi, dan melayani masyarakat,” tuturnya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, para pembicara berharap masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga kesatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman yang menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang berlangsung hangat. Para peserta menyampaikan pandangan dan harapan agar nilai-nilai kebangsaan terus ditanamkan melalui pendidikan dan keteladanan di tengah masyarakat.

 

Penulis: TIM

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *