Pendeta, para penatua, dan syamas Jemaat GKI Diaspora SP-5 usai ibadah Natal menerima jabat tangan dari jemaat di pintu masuk gereja sebagai ungkapan kebersamaan dan kasih persaudaraan. (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Sebanyak 199 warga jemaat GKI Diaspora SP-5 mengikuti Perayaan Natal I yang dilaksanakan pada Kamis pagi, 25 Desember 2025, bertempat di Gereja GKI Diaspora SP-5, Kabupaten Waropen. Ibadah Natal berlangsung dengan penuh sukacita, khidmat, dan penghayatan iman yang mendalam.
Perayaan Natal tersebut dipimpin oleh Pendeta M.D. Rumandewai, M.Si, dengan pemberitaan Firman Tuhan yang diambil dari Injil Lukas pasal 2 ayat 8–20, yang mengisahkan kabar kelahiran Yesus Kristus yang pertama kali disampaikan kepada para gembala.
Foto bawah: Suasana warga jemaat GKI Diaspora SP-5 saat mengikuti Perayaan Natal I dengan penuh khidmat dan sukacita. (Tamrin)
Dalam khotbahnya, Pendeta Rumandewai menjelaskan bahwa Injil Lukas secara khusus memberi perhatian kepada orang-orang kecil dan terpinggirkan, sebagai penegasan bahwa mereka juga layak dan berhak menjumpai Yesus. Pesan ini mengajak jemaat untuk memahami bahwa kasih Allah hadir bagi semua orang tanpa terkecuali.
Melalui perayaan Natal ini, jemaat diingatkan bahwa Natal bukan hanya peristiwa seremonial yang dirayakan setiap bulan Desember, tetapi maknanya harus dihidupi dalam setiap waktu dan diwujudkan dalam tindakan nyata di tengah kehidupan sehari-hari. Natal sejati, menurutnya, tercermin dalam sikap kasih, kepedulian, dan pelayanan kepada sesama.
Untuk memperdalam pemahaman jemaat, dalam ibadah tersebut juga ditayangkan video refleksi Natal yang mengisahkan seorang anak sederhana yang bekerja sebagai tukang sol sepatu.
Dalam kisah itu, sang anak dengan tulus menolong seorang bapak menjahit sepatu, membantu seorang ibu, serta menghampiri dan menenangkan seorang bayi yang menangis. Setiap tindakan kecil tersebut menjadi simbol pelayanan kasih kepada Kristus.
Foto bawah: Jajaran Majelis Jemaat GKI Diaspora SP-5 saat bersalaman dan menyapa jemaat satu per satu sebagai wujud kebersamaan dan kasih Natal. (Ft: Tamrin)
Dikisahkan pula bahwa anak tersebut sebelumnya telah menyiapkan hidangan di rumahnya untuk menjamu Yesus. Namun karena kesibukannya menolong sesama, ia lupa akan waktu. Ketika Yesus akhirnya datang, Ia berkata, “Engkau telah menjamu Aku sebanyak tiga kali.” Kisah ini menegaskan bahwa melayani sesama dengan kasih sejati merupakan wujud nyata menjamu Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui perayaan Natal ini, jemaat diajak untuk merespons kabar sukacita Natal dengan tindakan kasih yang konkret, yakni menolong siapa saja tanpa membeda-bedakan, tidak menjauhi orang-orang sederhana, melainkan merangkul mereka sebagai bagian dari kesaksian iman Kristen.
Perayaan Natal I Jemaat GKI Diaspora SP-5 ini menjadi pengingat bahwa Kristus hadir di tengah-tengah mereka yang sederhana, dan bahwa iman yang hidup adalah iman yang diwujudkan melalui perbuatan kasih kepada sesama.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela
