Bupati F.X. Mote Tinjau Langsung Jembatan Ambruk di Distrik Risei Sayati

Bupati Waropen Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si bersama rombongan meninjau langsung lokasi jembatan yang ambruk akibat hujan deras dan banjir di Distrik Risei Sayati, Selasa (21/10/2025). (Ft: TIM)

WAROPEN | MEPAGO.CO — Bupati Waropen, Drs. Fransiscus Xaverius Mote, M.Si, bergerak cepat meninjau langsung lokasi jembatan yang ambruk akibat hujan deras dan banjir besar di Distrik Risei Sayati, tepatnya di antara Kampung Aimasi dan Wobari, Selasa (21/10/2025). Peninjauan ini dilakukan sebagai langkah darurat untuk memastikan kondisi di lapangan sekaligus mendorong percepatan usulan pembangunan jembatan baru.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Mote didampingi sejumlah pejabat, antara lain Plt. Kepala Dinas PUPR Waropen Michael Rumabar, Kepala BPBD Waropen Demarce Madiburi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Robby Duwiri, serta anggota DPRD Dapil setempat, Jonathan Reri.

Rombongan bertolak dari Kampung Sanggei, Distrik Urfas, menggunakan speedboat milik Dinas Lingkungan Hidup. Untuk mencapai lokasi, rombongan bahkan harus berganti perahu dua kali guna menyeberangi muara sungai dengan arus cukup deras. Kondisi medan yang sulit ini menunjukkan betapa pentingnya infrastruktur jembatan bagi mobilitas warga, sekaligus menegaskan urgensi percepatan penanganan pascakejadian.

Setibanya di lokasi, Bupati Mote menyampaikan keprihatinannya atas kondisi jembatan yang ambruk dan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Waropen akan segera mengusulkan pembangunan jembatan baru kepada Pemerintah Provinsi Papua.

“Langkah ini sangat penting untuk mempercepat pemulihan konektivitas antar kampung yang selama ini menjadi nadi pelayanan dasar masyarakat,” ujar Bupati Mote.

Kerusakan jembatan berusia sembilan tahun itu berdampak besar terhadap aktivitas warga yang kini kesulitan mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan kegiatan keagamaan. Warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh dan berisiko, terutama saat curah hujan tinggi.

Menurut keterangan warga, jembatan tersebut ambruk di bagian timur pada Sabtu (18/10/2025) pagi setelah diguyur hujan lebat dan banjir besar. Meski tidak ada korban jiwa, ambruknya jembatan menyebabkan akses utama terputus total. Dalam dialog dengan warga, Bupati juga menerima aspirasi agar trase jembatan dialihkan ke lokasi yang lebih aman, mengingat tanah di titik lama sering mengalami pergeseran ketika curah hujan meningkat.

Pemkab Waropen menegaskan bahwa aspek keselamatan, desain struktur, dan rekayasa lingkungan akan menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan jembatan baru. Dinas PUPR, BPBD, dan DLH Waropen bersama unsur teknis terkait akan segera melakukan penilaian cepat (rapid assessment), menyiapkan jalur sementara bagi warga, serta menyusun dokumen usulan ke Pemerintah Provinsi Papua.

Selain itu, Pemkab mendorong koordinasi lintas sektor agar proses perencanaan, pendanaan, dan pelaksanaan dapat berjalan efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Dengan pulihnya akses jalan dan jembatan, aktivitas sosial, ekonomi, serta pelayanan publik di Distrik Risei Sayati diharapkan segera kembali normal,” tutup Bupati Mote.

 

Penulis: TIM

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *