Gubernur Papua ‘’Dihujani’’ Berita Hoax. Ada Apa Dengan Sipembuat Berita HOAX

Papua, Utama399 Dilihat
MEPAGO.CO.JAKARTA- Lima Kali Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH ‘dihujani’ berita Hoax. Hal ini menimbulkan pertanyaan dibenak masyarakat Papua ada apa dengan si pembuat berita Hoax tersebut.

Dalam siaran pers yang dikirim keredaksi MEPAGO.CO, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe lewat Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, S.H., M.H. menyatakan menyatakan bahwa telah berlangsung operasi hoax yang masif dan sistematis yang menyasar dirinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua. Untuk itu, Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi khususnya di media sosial.

Dikatakan, sepanjang tahun 2021-2022, serangan hoax yang destruktif dan sporadis ditujukan kepada Gubernur Papua melalui sejumlah isu palsu dan fiktif. ‘’ Setidak-tidaknya, kami mencatat ada 5 tema besar yang kerap diangkat oleh oknum penyebar hoax selama satu tahun belakangan ini,’’ ungkapnya.

Diantaranya kata dia, Hoax tentang Gubernur Papua meninggal dunia. Hoax ini beredar pada bulan Mei 2021 dan bertepatan saat Gubernur Lukas menjalani pengobatan di Singapura.

Hoax tentang Agenda Kepulangan Gubernur ke Papua dari Jakarta. Beberapa kali kami mencatat bahwa sejumlah agenda gubernur disiasati oleh oknum pembuat dan penyebar hoax dengan menginformasikan bahwa terdapat rangkaian kegiatan pertemuan/perjamuan dari Gubernur kepada masyarakat dan mahasiswa Papua.

Hoax terkait Gubernur Lukas Enembe menjadi Capres 2024. Isu ini berkembang pada bulan Desember 2021. Hoax tentang Gerakan Referendum. Beberapa hoax terkait referendum juga kerap dikaitkan dengan Gubernur Papua. Paling anyar, hoax ini disebar pada Februari 2022 dengan judul besar Independent Papuan Movement.

Lebih parah lagi lanjut Rivai, Hoax tentang kondisi kesehatan Gubernur yang kritis. Hoax ini juga beberapa kali terjadi dan paling baru terjadi pada bulan April 2022.

‘’Berdasarkan analisis internal yang kami lakukan, operasi hoax ini telah disusun secara terstruktur dan sistematis dan hasil olah data yang kami lakukan telah menunjukan bahwa sejumlah postingan konten hoax berawal dan berpusat dari Ibu Kota Jakarta. Otak intelektual diyakini memiliki kepentingan politik jangka pendek, khususnya untuk menjatuhkan kredibelitas Gubernur Papua. Kami masih mengumpulkan sejumlah bukti pesan dan file konten yang disebarkan guna melakukan identifikasi jejak digital,’’ terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, nomor whatsapp sejumlah pejabat Pemprov Papua telah dikloning pada jam-jam tertentu untuk digunakan menyebar konten-konten hoax. ‘’Gubernur Lukas Enembe berpesan agar seluruh elemen di Pemerintahan Provinsi Papua untuk lebih berhati-hati,’’ tukasnya.

Gubernur Provinsi Papua juga berharap kepada seluruh insan pers di tanah Papua untuk turut membantu memerangi hoax yang sudah akut saat ini. Gubernur percaya bahwa pers adalah arus utama dalam mengantisipasi dan melawan hoax, selain itu Gubernur meminta kepada masyarakat untuk selalu melakukan penyaringan informasi sebelum melakukan sharing. Saring Dulu, Sharing Kemudian.

Gubernur Provinsi Papua meminta agar Negara dapat melindungi dirinya selaku Warga Negara Indonesia dan juga tidak terlepas pada jabatan yang melekat yakni sebagai Kepala Daerah Provinsi Papua. Wibawa Bapak Lukas Enembe seakan-akan dibiarkan diruntuhkan oleh sekelompok orang dan ini adalah ancaman yang besar dalam demokrasi.

‘’Kami juga telah melaporkan sejumlah konten-konten hoax kepada pihak yang berwajib. Kita berharap kiranya dalam waktu dekat terdapat perkembangan atas kasus ini. Sebab kami percaya, apabila kejahatan hoax didiamkan maka esok hari suatu kebenaran akan samar dan sulit terlihat,’’ tandasnya. (***)

 

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *