Kerugian Berkisar 3 Miliar
MEPAGO.CO, WAROPEN – Sebuah gudang dan toko sembako Istana di Kampung Ronggaiwa Distrik Urei Faisei Kabupaten Waropen habis terbakar setelah dilalap si jago merah, Kamis (20/05/2021) sekitar pukul 15.30 WIT. Sumber api diduga akibat terjadinya arus pendek aliran listrik, dan beruntung tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian material berkisar 3 Miliar.
Pantauan Mepago di lokasi kebakaran, gumpalan asap tebal dan kobaran api yang besar begitu cepat merambah dan menghabiskan bangunan gudang dan toko istana beserta isinya. Akibatnya, pemilik toko dan para warga yang ingin membantu menyelamatkan barang sangat kesulitan karena amukan api. Warga dari berbagai penjuru, pun silih berganti berdatangan untuk melihat titik lokasi kebakaran.
Muhammad Yusuf, pemilik toko istana saat ditemui Mepago, Yusuf mengatakan mengenai sumber apinya berasal dari mana dirinya tidak tahu. Tetapi, ia mengingat ada kabel putus diserta percikan api, dirinya pun bergegas mematikan limit dan mengambil kain basah untuk mematikan percikan api. Usahanya pun berhasil mematikan percikan api tersebut. Tetapi dari salah satu ruangan dalam toko, beber Yusuf, asap tebal dan api sudah besar. Sehingga, ia bersama seluruh keluarga, langsung panik dan kaget melihat kobaran api.
Terkait kerugian material, kata Yusuf, 1 buah motor habis terbakar, uang sebesar 50 juta hasil penjualan barang sembako, barang sembako untuk kebutuhan selama tiga bulan yang baru ia datangkan dengan stok barang lama. “Saya perkirakan kerugian berkisar 3 M,” ucapnya.
Untuk pemadaman api, Pemerintah kabupaten Waropen melalui pemadam kebarakan langsung menggerakkan 1 unit mobil pemadam kebakaran dari badan penanggulangan bencana Waropen. Max Wonatorei petugas pemadam kebakaran kepada Mepago mengatakan saat mendengar dan mengetahui ada kebakaran, pihaknya langsung bergegas ke lokasi. Dengan penuh keterbatasan, ia bersama petugas serta bantuan dari masyarakat terus berusaha memadamkan kobaran api. Akhirnya baru sekitar pukul 20.00 WIT, api sudah berhasil dipadamkan. (***)
Ditulis: Sole Satya
Editor: Jery Sinambela
