Personel Satlantas Polres Waropen menyapa para pengemudi dengan ramah dan penuh senyuman saat melakukan pemeriksaan kendaraan dalam Operasi Patuh Cartenz 2025. (Ft: Doc/Satlantas Polres Waropen)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Hari Kedua Pelaksanaan Operasi Patuh Cartenz 2025 di wilayah hukum Polres Waropen terus berjalan intensif. Memasuki hari kedua pelaksanaan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Waropen berhasil menjaring 20 unit kendaraan yang melakukan pelanggaran, serta memberikan teguran simpatik kepada 60 pengendara, yang terdiri dari 50 kendaraan roda dua dan 10 kendaraan roda empat.
Hal ini disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Waropen, Iptu N. Fonataba, mewakili Kapolres Waropen AKBP Iip Syarif Hidayat, S.H, saat memimpin langsung jalannya operasi pada Selasa, 15 Juli 2025, pukul 07.30 WIT hingga 08.30 WIT di Kampung Nonomi, Distrik Waropen Bawah.
“Kegiatan hari ini berjalan lancar dan tertib. Seluruh personel melaksanakan tugas sesuai SOP, dan tidak ada kejadian menonjol yang terjadi di lapangan,” ujar Iptu Fonataba.
Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, menekan angka pelanggaran, serta menciptakan keamanan dan ketertiban di jalan raya. Selain penindakan, petugas juga mengedepankan edukasi dan teguran simpatik kepada pengendara yang belum memenuhi ketentuan berkendara, seperti penggunaan helm, kelengkapan surat kendaraan, dan etika berlalu lintas.
Personel yang Terlibat dalam Kegiatan Operasi Hari Kedua:
- Iptu N. Fonataba – Kasat Lantas
- Aipda Dedy Rosumbre – Kaur Bin Ops Lantas
- Aipda Sawal – Kanit Kamsel
- Bripka Imran – Kanit Regident
- Bripka Andik – Kanit Gakkum
- Bripka Chandra S
- Brigpol Samuel R
- Brigpol Fajar
- Briptu Chandra
- Bripda Bahar
- 2 Personel Provos
- 2 Personel Humas
- 2 Personel Baja
Kasat Lantas juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah melaksanakan tugas dengan profesional serta kepada masyarakat yang mulai menunjukkan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
Operasi Patuh Cartenz 2025 akan terus dilaksanakan selama dua pekan ke depan dengan pola razia yang bersifat humanis, namun tetap tegas terhadap pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela
