Kampung Koweda, Warisan Lama yang Siap Menyongsong Status Definitif

Semangat transparansi dalam kepemimpinan Bupati F.X. Mote dan Wakil Bupati Yowel Boari tercermin melalui penyaluran Dana Kampung yang terbuka dan akuntabel. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO CO — Kampung Koweda, sebuah nama yang tidak asing bagi masyarakat di Kabupaten Waropen, dahulu bahkan telah dikenal luas sebelum pemekaran Kabupaten Yapen Waropen menjadi dua wilayah administratif: Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Waropen.

Sebagai salah satu kampung tertua di Distrik Masirei, keberadaan Kampung Koweda sejajar dengan kampung-kampung tua lainnya seperti Kampung Waren dan Urei Faisei, yang dahulu berada dalam wilayah Distrik Waropen Bawah. Namun sayangnya, meskipun secara historis telah lama disebut sebagai kampung, Koweda hingga kini belum berstatus sebagai kampung definitif, dan masih berstatus sebagai kampung administratif.

Status non-definitif ini menjadi penghambat dalam banyak aspek pembangunan, mulai dari alokasi anggaran, akses terhadap program pemerintah, hingga pengakuan formal dalam kebijakan daerah. Warga pun merasakan langsung dampaknya: pembangunan yang berjalan lambat dan kurangnya fasilitas dasar yang layak.

Namun harapan mulai muncul di bawah kepemimpinan Bupati F.X. Mote dan Wakil Bupati Yowel Boari. Dalam gaya pemerintahan yang baru, keduanya berkomitmen untuk mengangkat kembali martabat kampung-kampung bersejarah seperti Koweda. Pemerintah kabupaten kini berjuang untuk mendorong penetapan status definitif bagi Kampung Koweda, bersamaan dengan 10 kampung administratif lainnya di Distrik Walai.

Bupati F.X. Mote menegaskan, langkah ini bukan hanya bentuk keberpihakan kepada kampung-kampung yang selama ini tertinggal, tapi juga bagian dari strategi besar pemerataan pembangunan dan penguatan identitas daerah.

“Koweda adalah salah satu kampung yang punya sejarah panjang. Sudah waktunya kampung ini diakui secara definitif. Jika nanti moratorium pemekaran daerah dibuka, kami juga siap memperjuangkan dua wilayah pemekaran baru di Kabupaten Waropen agar pembangunan bisa lebih merata dan efektif,” tegas Bupati Mote dalam kunjungan kerja (Turkam) penyerahan secara transparan dana desa tahap pertama untuk Distrik Kirihi dan dana pemberdayaan Kampung untuk Walay dan Masirey, Jumat 4 Juli 2025.

Langkah ini menjadi harapan baru bagi warga Koweda dan sekitarnya, bahwa kampung tua yang pernah dilupakan ini kini mulai mendapat tempat di peta pembangunan daerah.

Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Kampung Koweda tak hanya akan keluar dari bayang-bayang administratif, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan kampung-kampung tertua di Waropen menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *