Kepala Sekolah SD Negeri I Atas Wabo, Gersal Kambubui (bertopi putih), bersama dewan guru saat menemui Kabid SD, Marinus Manufandu, di ruang kerjanya. (Ft: Ignatius/mepago.co)
YAPEN | MEPAGO.CO – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SD Negeri I Atas Wabo, Distrik Yapen Timur, untuk sementara waktu tidak dapat berjalan normal menyusul kejadian pencurian yang terjadi untuk kedua kalinya di lingkungan sekolah tersebut.
Sejumlah dewan guru mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Yapen guna meminta perhatian dan tindak lanjut langsung dari pihak dinas atas kejadian ini. Para guru berharap adanya respons cepat dari pemerintah agar proses pembelajaran di sekolah bisa kembali berjalan dengan aman dan nyaman.
Kepala Sekolah SD Negeri I Atas Wabo, Gersal Kumbubui, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut dan mengimbau seluruh elemen masyarakat kampung untuk terlibat aktif menjaga keamanan sekolah.
“Saya berharap aparatur kampung, baik kepala kampung, Bamuskam, maupun tokoh masyarakat, mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan sekolah. Guru-guru tidak bisa mengajar dengan tenang kalau barang-barang mereka terus hilang. Ini sudah kejadian yang kedua. Kami bukan tidak mau mengajar, tapi kami butuh kepastian soal keamanan dari semua pihak di Kampung Wabo,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Yapen Timur, Ipda Ibra Salurapa, mengakui bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut. Namun ia memahami bahwa jarak antara sekolah dan kantor Polsek cukup jauh, yang bisa menjadi kendala pelaporan.
“Kami akan segera turun langsung ke lokasi untuk mengecek kondisi di sana. Kami juga berkomitmen membantu menyelesaikan persoalan ini agar para guru bisa kembali menjalankan tugas mereka demi anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah dasar,” ujarnya.
Pihak kepolisian dan dinas pendidikan diharapkan dapat segera mengambil langkah nyata agar proses belajar mengajar di SD Negeri I Atas Wabo dapat kembali berlangsung dengan aman dan lancar demi masa depan pendidikan anak-anak di wilayah tersebut.
Penulis: Ignatius Aninam
Editor: Tamrin Sinambela