Suasana RDP di lantai 2 ruang rapat DPRD Yapen dalam menyikapi aksi demo para tukang ojek yang meminta harga tarif ojek naik. Melalui Keputusan Bersama antara Legislatif, Eksekutif dan perwakilan tukang ojek, disepakati bahwa tarif ojek sebesar Rp. 7.000. (Foto: ISTIMEWA)
MEPAGO,CO. YAPEN – Asa para tukang ojek menaikkan 100 persen tarif ojek di Kota Serui kandas didalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Pemkab Kepulauan Yapen bersama Ketua ojek dan para pengurus pangkalan ojek di Kota Serui.
Melalui RDP di lantai 2 gedung DPRD Yapen, Selasa 31 Mei 2022 disepakati bahwa tarif ojek sebesar Rp. 7.000. Ini final tetapi tidak mengikat karena tidak ada payung hukum pengikatnya, sehingga sewaktu-waktu tarif ojek dapat berubah, tergantung situasi dan kondisi.
RDP dipimpin Ketua DPRD Yapen Yohanis G Raubaba, S.Sos dihadiri Plt. Waket I Jasten Simanjuntak, SE, Waket II Fridolin Warkawani, SE dan para anggota DPRD, pihak Pemkab Yapen diwakili dinas perhubungan, Satpol PP, sedangkan perwakilan ojek langsung dihadiri Ketua dan pengurus pangkalan ojek.
Kasat Pol PP Kabupaten Kepulauan Yapen, Ruben Kafiar, SE melalui sambungan telepon kepada Mepago.Co mengatakan bahwa kesepakatan bersama Legislatif, Eksekutif bersama Ketua Ojek Yapen dan para Ketua Pangkalan Ojek dalam Rapat Dengar Pendapat di gedung DPRD telah melahirkan kesepakatan bersama tentang tarif ojek sebesar Rp. 7.000.
Sejak adanya kesepakatan bersama, maka tarif ojek naik sebesar Rp. 2000, yang semula tarif ojek Rp. 5000, kini naik menjadi Rp. 7.000, ungkap Kafiar.
Regulasi tarif ojek tidak ada payung hukumnya, sehingga sewaktu-waktu tarif ojek dapat berubah, bebernya.
Sekedar diketahui, bahwa tarif ojek menjadi Rp. 7000 di Kota Serui, maka sudah mendekati harga BBM Pertalite Subsidi per liter sebesar Rp. 7.650, yang hanya selisih Rp. 650.
Selain itu, khusus masalah BBM Pertalite Subsidi kian pelik terjadi di SPBU. Karena, antrian kendaraan roda dua dan roda empat kian panjang karena sudah sampai ke depan kantor badan keuangan di jalan Stevanus Rumbewas. Terkesan, kelangkaan BBM Pertalite Subsidi di Yapen hingga saat ini belum ada solusinya, sementara BBM Pertalite subsidi sebagai kebutuhan utama buat masyarakat yang tinggal di Pulau ini. Lantas,,,sampai kapan BBM Pertalite Subsidi tidak akan langka lagi???. (***)
Editor: Tamrin Sinambela