Mama-Mama Waropen Ikuti Pelatihan Kerajinan, Dinas P3AKB Dorong Kemandirian Perempuan Lewat Kreativitas

Kadis P3AKB Waropen, Selviana Imbiri, bersama mama-mama Papua saat mengikuti kegiatan pelatihan kerajinan di Semarang. (Ft: Dok/DP3AKB Waropen)

WAROPEN | MEPAGO.CO – Untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Waropen menggelar pelatihan kerajinan bagi mama-mama Waropen.

Kegiatan ini berlangsung pada 10–15 November 2025, bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Sumber Daya Pembangunan (LPSP) Semarang dan Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian Yogyakarta. Peserta merupakan perempuan dari kelompok binaan Dinas P3AKB yang berkomitmen mengembangkan potensi ekonomi kreatif di daerah.

Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Waropen, Selviana Imbiri, menjelaskan melalui pesan WhatsApp kepada media ini bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, kreativitas, dan daya saing perempuan dalam mengembangkan produk kerajinan lokal.

“Pelatihan ini diharapkan dapat membantu perempuan Waropen meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang kerajinan tangan, agar mampu mengembangkan usaha dan menambah pendapatan keluarga,” ujar Selviana.

Mama-mama Papua tampak antusias mengikuti pelatihan kerajinan bersama Kepala Dinas P3AKB Waropen, Selviana Imbiri, sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan kreativitas perempuan. (Ft: Dok/DP3AKB Waropen)

Melalui kerja sama lintas lembaga tersebut, peserta dibekali berbagai keterampilan teknis seperti menjahit, menganyam, serta membuat produk kerajinan bernilai jual tinggi.

Selain peningkatan keterampilan, kata Selviana, pelatihan ini juga menekankan pentingnya inovasi desain, strategi pemasaran, dan manajemen usaha. Peserta dilatih untuk memahami strategi penjualan baik secara online maupun offline, serta pengelolaan keuangan dan distribusi produk agar lebih profesional.

“Kami ingin perempuan Waropen lebih berdaya. Mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan karya yang unik dan khas daerah. Melalui pelatihan ini, kami dorong agar kreativitas mereka menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Selviana menambahkan, peningkatan kualitas produk kerajinan lokal akan membuka peluang bagi perempuan Waropen untuk bersaing di pasar yang lebih luas, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Sebagai penutup, Selviana menyampaikan pantun penuh semangat dan harapan:

Burung cenderawasih menari di awan,
Indah warnanya tiada tandingan.
Perempuan Waropen teruslah bertahan,
Karena masa depan ada di tangan.

 

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *