JAYAPURA | MEPAGO,CO – KPU Provinsi Papua telah menetapkan Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen (Mari-Yo) sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Mereka akan memperebutkan kursi 01 dan 02 dalam pemilihan serentak kepala daerah pada 27 November. Pasangan Mari-Yo diusung oleh sejumlah partai, termasuk Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PPP, Garuda, Gerindra, Hanura, Perindo, PBB, PKS, Nasdem, Buruh, Gelora, dan PKB, dengan visi besar untuk mewujudkan “Papua Cerah” yang mencakup keinginan untuk menjadikan Papua cerdas, sejahtera, dan harmonis.
Juru Bicara Pasangan Mari-Yo, Steve Mara, menyampaikan bahwa visi jangka panjang yang diusung oleh pasangan ini sangat berarti bagi masyarakat Papua. Menurutnya, masyarakat Papua saat ini membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif.
Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen memiliki rekam jejak yang baik dalam mewujudkan visi tersebut. Sebagai mantan Kapolda Papua, Matius Fakhiri telah melaksanakan banyak kebijakan afirmatif untuk mendorong masyarakat Papua berkarir sebagai polisi. “Dengan catatan kerja yang baik, ribuan anak muda Papua telah mendapatkan pekerjaan tetap sebagai polisi dari 2021 hingga 2024, dan ribuan lainnya akan menyusul hingga 2028,” kata Steve di Kota Jayapura, Senin (30/9/2024).
Di sisi lain, Aryoko Rumaropen, mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, telah banyak berkontribusi dalam program pendidikan untuk anak-anak Papua, termasuk mengirim mereka ke luar negeri dan pendidikan tinggi di dalam negeri. “Konsep pembangunan sumber daya manusia sudah dimiliki oleh pasangan ini. Jika mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengelola pemerintahan provinsi, banyak kebijakan yang dapat dilaksanakan untuk membantu masyarakat Papua,” ujarnya.
Angka 2 Adalah Pemberian Tuhan
Calon Gubernur Matius Fakhiri menyampaikan rasa syukurnya atas nomor urut 2 yang diterimanya, yang ia anggap sebagai pemberian Tuhan. Ia mengajak seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih untuk bersatu dan menjaga Papua tetap damai, tertib, sejahtera, dan harmonis.
“Kepada seluruh masyarakat, saya meminta agar kita melaksanakan apa yang telah diucapkan, karena melakukan apa yang dikatakan itu sangat sulit dan hanya sebagian kecil orang yang dapat melakukannya,” ujarnya.
Fakhiri juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan toleransi, mengingat perbedaan adalah suatu kekuatan. “Jangan biarkan perbedaan mengganggu ketentraman hidup kita di Tanah Papua,” tegasnya.
Ia mengimbau semua pendukung Mari-Yo untuk menjaga keberagaman dan menciptakan demokrasi yang positif tanpa saling menjatuhkan. “Kita jaga keberagaman dan kebersamaan demi kedamaian di Tanah Papua,” katanya.
Fakhiri menegaskan bahwa pasangan Mari-Yo akan menjadi pemimpin yang amanah dan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat. “Kami tidak akan banyak berjanji, tetapi silakan lihat apa yang akan kami lakukan sebagai pemimpin,” tuturnya. (TIM)