Membangun Beranda Timur Indonesia Dari Kepulauan

Nasional619 Dilihat

MEPAGO.CO, TERNATE – Paradigma pembangunan di Indonesia, umumnya masih memusatkan perhatiannya untuk mengalokasikan sumberdaya pembangunan yang ada kepada sektor-sektor atau wilayah-wilayah yang berpotensi besar dalam menyumbang pada pertumbuhan ekonomi, yang pada umumnya berlokasi di pusat Kota/Daerah.

Sudah saatnya, bangsa kita merubah cara pandang pembangunan, dari pembangunan yang semata berbasis perkotaan menjadi lebih berorientasi kepada pembangunan berbasis terpencil/pulau-pulau terluar. Mengingat, negara kita adalah negara Kepulauan dan juga masih banyak daerah terpencil yang belum tersentuh pembangunan.

Untuk itu, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang merupakan implementasi dari salah satu Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu cita ketiga “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiaā€¯ hadir ditengah masyarakat guna mengakselerasi pembangunan di daerah-daerah pinggiran khususnya daerah terpencil.

TMMD merupakan salah satu program Operasi Bakti TNI, yang dilaksanakan secara lintas sektoral dan terpadu dengan Kementerian, Lembaga Pemerintahan non Kementerian, POLRI, Pemerintah Daerah beserta seluruh komponen masyarakat, dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara melalui kegiatan fisik, khususnya di daerah-daerah terisolir, tertinggal, rawan bencana, daerah perbatasan, wilayah pasca konflik dan wilayah perkotaan yang kumuh.

Kota Tual (Provinsi Maluku) dan Kota Sanana (Provinsi Maluku Utara), merupakan dua daerah yang yang dijadikan sasaran pelaksanaan program (TMMD) ke-110 tahun 2021 di wilayah Kodam XVI/Pattimura. Penentuan dua daerah itu, merupakan hasil pertimbangan antara TNI-AD, khususnya Kodam XVI/Pattimura dengan Pemprov Maluku dan Maluku Utara beberapa waktu lalu saat peninjauan.

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Letkol Kav Bambang Sugiyarta menuturkan, Desa Waiboga yang berlokasi di Sulabesi Tengah, dinilai layak untuk dijadikan sasaran pelaksanaan program TMMD saat ini. Termasuk di antaranya, Desa Sama di Sulabesi Timur, Desa Galaidubu dan Desa Siwalima di Kepulauan Aru. Lanjut Wakapendam menjelaskan, jika empat desa itu saat ini telah mengalami perubahan pesat. Pasalnya, berbagai infrastruktur umum mulai berdiri kokoh.

Selain pembangunan jalan kata Wakapendam, beberapa insfrastruktur umum pun mulai bisa dinikmati oleh masyarakat di lokasi TMMD, beberapa diantaranya ialah keberadaan pembangunan saluran drainase, pembangunan jembatan, pembuatan talud penahan banjir hingga keberadaan Bak Air Bersih, cuci dan kakus atau MCK. “Hasil pembangunan itu diserahkan langsung ke masyarakat. Jadi, TMMD itu dari rakyat, dan untuk rakyat,” ujar Wakapendam.

Burhan (56), salah satu nelayan di Desa Sama, Kabupaten Sulabesi Timur mengakui jika keberadaan program TMMD, mampu membawa perkembangan yang cukup pesat di desanya. Bahkan, personel Satgas pun turut membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat. Salah satunya ialah, keberadaan bak penampungan air bersih dan MCK sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah. “Kalau dahulu kami untuk mengambil air bersih perlu mendaki gunung hingga 2 Km jauhnya, apalagi kalau hujan air pasti keruh, jalan licin,” ungkapnya.

“Saat ini, bak penampungan air sudah bisa digunakan oleh masyarakat Desa Sama untuk mendapatkan air bersih, kondisi sekarang sudah cukup bagus, bak yang dibangun tersebut juga kuat dan bagus pengerjaannya,” tandasnya.

Sementara itu, Dansatgas TMMD Kodim 1510/Sula Letkol Inf Tri Yudianto, mengapresiasi kinerja bukan hanya personelnya namun juga masyarakat yang sangat antusias. Bukan hanya pembangunan talud penahan banjir saja, akan tetapi beberapa pembangunan fasilitas umum di desa tersebut mampu diselesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentukan. “Alhamdulillah, itu juga berkat sinergitas dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat setempat yang secara sukarela membantu,” tegas Dandim.

Keberadaan program TMMD tidak hanya membawa perkembangan bagi masyarakat di Desa Waiboga dan Desa Sama saja. Warga Desa Galaidubu dan Desa Siwalima pun merasakan manfaat adanya program TMMD saat ini.

Keberadaan pembangunan drainase sepanjang 200 m di Desa Siwalima, ternyata mendapat banyak apresiasi dari masyarakat. Bahkan selama berlangsungnya pembangunan drainase itu, warga tanpa rasa pamrih membantu para personel Satgas di bawah kendali Dan Satgas Letkol Inf. Mario Christian Noya.

Warga lain, Amrul (40) menuturkan, selama berlangsungnya pembangunan drainase itu, banyak warga yang ikut terjun langsung bersama para personel satgas TMMD. Sebab, keberadaan drainase itu dinilai sangat penting mengingat daerah tersebut sering tergenang air khususnya ketika air laut pasang. “Drainase ini sangat kami butuhkan khususnya musim-musim penghujan ini,” ujar Amrul.

Dengan selesainya TMMD ini, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Jeffry A Rahawarin sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap semua pihak baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan Masyarakat yang telah mendukung terwujudnya TMMD 110 ini.

Pangdam juga menjelaskan, keberadaan Satgas TMMD bukan hanya bertujuan untuk menyelesaikan berbagai pembangunan insfrastruktur saja. Tetapi juga kemanunggalan antara TNI dan rakyat. Selain itu, juga menumbuhkan jiwa Patriotisme dan Nasionalisme di dalam diri warga di lokasi TMMD.

Bukan hanya program fisik, TMMD ke-110 di Kodam XVI/Pattimura juga menyasar program nonfisik. Dijelaskan Wakapendam, program nonfisik antara lain berupa materi penyuluhan atau pembekalan yang ditujukan bagi masyarakat di lokasi TMMD guna membentuk karakter dan mental masyarakat yang berada di daerah tersebut. Bahkan, berbagai narasumber dari setiap institusi pun turut dihadirkan oleh Satgas.

Untuk diketahui, setelah dilaksanakan selama satu bulan, program TMMD 110 TA 2021 Kodam XVI/Pattimura kini telah ditutup serentak di dua daerah Rabu (31/03), untuk Kodim 1510 oleh Bupati Kab Kep Sula Hendrata Thes di Balai Desa Waiboga dan untuk Kodim 1503/Tual oleh Wakil Bupati Muin Sogalrey di Lantai II Aula BPKAD Kep Aru. (Pendam16)

 

Editor: Jery Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *