Mubes Masyarakat Adat Waropen Resmi Dibuka, Tekankan Penyatuan Konsep dan Penyelamatan Hak-Hak Adat

Ketua Mubes Masyarakat Adat Waropen, Andre Wonatorei. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO.CO –  Musyawarah Besar (Mubes) Masyarakat Adat Waropen resmi digelar pada Rabu (26/11). Pembukaan berlangsung penuh khidmat dan dilakukan langsung oleh perwakilan Kementerian Hukum dan HAM RI bersama Bupati Waropen, Drs. Fransiscus Xaverius Mote, M.Si. Hadir pula Ketua DPRK Waropen, unsur Forkopimda, perwakilan MRP Papua, Dewan Adat Papua dan Dewan Adat Waropen, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perempuan, serta unsur terkait lainnya yang turut memberikan dukungan.

Dalam laporan panitia, Ketua Mubes Masyarakat Adat Waropen, Andre Wonatorei, menyampaikan bahwa pelaksanaan Mubes ini sempat melewati proses yang panjang dan penuh dinamika.

“Kita mau buat Mubes ini, banyak sekali spekulasi. Terima kasih kepada Bapak Kapolda yang sudah dua kali memberikan surat izin untuk pelaksanaan Mubes ini, karena sebelumnya sempat mengalami penundaan,” ungkapnya.

Dijelaskan, Mubes bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi forum strategis untuk penyatuan konsep, cara pandang, serta pencarian solusi bersama terkait penyelamatan hak-hak dasar Masyarakat Adat Waropen, khususnya dalam penyelesaian berbagai persoalan sosial dan kultural di wilayah adat.

Selain merumuskan langkah penyelesaian masalah, Mubes ini juga bertujuan menggali dan merumuskan visi dan misi masa depan Masyarakat Adat Waropen, sehingga eksistensi adat tetap terjaga dalam arus perkembangan zaman.

Andre menegaskan bahwa sasaran utama Mubes tahun ini adalah mengoptimalkan peran dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat Adat Waropen di Tanah Papua. Mubes menjadi ruang pemersatu untuk mempertemukan seluruh unsur masyarakat adat Waropen guna berdiskusi dan menyepakati arah perjuangan ke depan, terutama terkait proteksi, prinsip, dan kemitraan yang diamanatkan dalam UU Nomor 21 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua (Otsus Jilid I & II).

“Kami sangat mengapresiasi niat baik pemerintah melalui Bupati F.X. Mote. Beliau bukan saudara, bukan sekandung, tetapi memiliki hati untuk menjaga hak-hak Masyarakat Adat Waropen. Upaya memajukan Waropen harus dimulai dari para-para adat,” tegas Andre.

Melalui Mubes ini, panitia berharap tercipta komitmen kolektif yang kuat untuk menjaga martabat adat, melindungi hak-hak masyarakat adat, serta membangun kemitraan konstruktif antara pemerintahan daerah dan lembaga adat demi masa depan Waropen yang lebih maju dan bermartabat.

 

Penulis: Tamrin

Editor: Tamrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *