SEA GAMES, Dua Atlet Papua di Timnas Ice Skating Masuk Final

MEPAGO.CO. JAYAPURA- Timnas Ice Skating Indonesia yang diperkuat oleh Atlit TC PON XX Papua berhasil meraih perak Di Sea Games, Fhilipina, Selasa, 3 Desember 2019.
Timnas Ice Skating Indonesia putri ujar ketua harian Perserosi, Jefri Abel, menurunkan Dhinda Salsabila di nomor Relay 3000 meter  berhasil meraih perak. Demikian juga di nomor putra Stevanus Wihardja pada nomor 500 meter turut menyumbang medali perak untuk Indonesia.
Dhinda Salsabila menurut Jefri adalah atlit TC PON Papua yang sebelumya berhasil membawa perak ke Indonesia di Korean shrt track championship bulan November 2019 lalu. ‘’Stevanus Wihardja adalah atlit paling senior yang dimiliki klub Cendrawasih Speed Skating Bekasi,’’ katanya lewat WA yang dikirim ke media Online MEPAGO.CO, kemarin.
Lebih lanjut dikatakanya, hari ini, yakni Rabu, 4 Desember 2019, Dhinda di Final Putri turun nomor 1000 m, sementara Stevanus akan bermain pada nomor relay 3000 m/pa dan 1000 m/pa.
Demikian pula Atlit TC PON Papua, Jeremiah atau dipanggil JJ ini juga masuk final pada Relay 3000 M/pa. Jeremiah mendampingi Stevanus di final nomor 1000 m/pa. Untuk itu, berharap dengan tersisanya nomor lomba yang ada, didukung dengan semua atlit Papua yang masuk final diharapkan akan menambah pundi-pundi medali bagi Indonesia.
‘’Mari kita doakan atlet TC PON Papua dapat membawa medali Emas untuk Indonesia sebagai bukti kebangkitan olahraga di Tanah Papua. Apalagi menuju PON tuan rumah.
Selaku ketua harian  Porserosi Papua, ia memohon doa segenap insan di Indonesia terutama masyarakat Papua untuk berdoa bagi mereka anak-anak Indonesia, termasuk beberapa anak Papua yang tersebar di rugby, dayung, kick boxing, softball, sof tennis dan field tennis dapat berkiprah dgn 1 semangat…Indonesia Bisa! PAPUA JUARA.!!!.
Selanjutnya menyangkut kesiapan Tim sepatu roda yang mengambil home base di Bekasi, ia sangat berharap Puslatprov dan KONI Papua bisa membantu percepatan pengadaan peralatan latihan yang terbaik dan sesuai spesifikasi yang diinginkan. ‘’Atlit-atlit ini sangat tergantung dgn peralatan latihan yg kini sudah tidak layak dipakai,’’ katanya. (*****).
Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *