Pembuatan pagar seng di alun-alun Kota Serui terkesan mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, apalagi saat ini di alun-alun tengah berlangsung pertandingan sepakbola Galanita menyongsong perayaan HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI. (Foto: ISTIMEWA)
MEPAGO,CO. YAPEN – Ukuran sekitar 3 x 6 meter pagar seng di alun-alun Kota Serui sedang berdiri. Konon, sejak pekan lalu sudah dikerjakan tetapi pagar tersebut belum tertutup.
Alhasil, keberadaan pagar seng tersebut, membuat pemandangan di alam terbuka di kawasan alun-alun menjadi terganggu. Padahal aktifitas menjalani bulan Agustus ini, diperkirakan kegiatan kian tinggi menjelang peringatan HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI.
Mungkin saja keberadaan pagar seng itu, akan menganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat saat menikmati berbagai kegiatan di alun-alun Kota Serui.
Seiring itulah, media Mepago mengkonformasi terkait berdirinya pagar seng di alun-alun tepatnya di seberang jalan Telkom dengan Pemkab Kepulauan Yapen melalui kantor Satpol PP.
Via sambungan telepon selulernya, Kepala Satpol PP Yapen Ruben Kafiar, SE menegaskan bahwa pihaknya pertama-tama kaget adanya pembuatan pagar seng.. “Saya langsung perintahkan pak Kabid Trantib untuk mengecek pagar seng terdebut,” jelasnya.
Melalui laporan dari pak Kabid Trantib Satpol PP, beber Kafiar, bahwa pembuatan pagar seng di alun-alun adalah kegiatan dari dinas Infokom Yapen untuk lokasi pembangunan videotron,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa penempatan lokasi pagar seng akan dibangun kamera pemantau jalan, titik lokasi itu sesuai petunjuk pimpinan.
Oleh karena itu, masyarakat harus bersabar dengan keberadaan pagar seng tersebut. Pasalnya, tujuan dari pagar seng yang sifatnya sementara untuk menghasilkan yang lebih besar dan bermamfaat untuk telekomunikasi yang dibangun oleh dinas Infokom yaitu Videotron.
Sekedar diketahui, Vidéotron adalah sebuah perusahaan telekomunikasi terintegrasi Kanada yang aktif dalam televisi kabel, pengembangan multimedia interaktif, komunikasi nirkabel dan jasa akses internet. (***)
Editor: Tamrin Sinambela
