Pasar Benteng Pancasila Terapkan Sistem Pembayaran Non Tunai

Ketua DPD RI bersama Walikota Mojokerto saat Penandatangan prasasti peresmian Pasar Benteng Pancasila. (FT : IST)

MEPAGO.CO. MOJOKERTO- Pasar Benteng Pancasila Kota Mojokerto adalah pasar yang menerapkan sistem pembayaran non tunai. Pasar ini dibangun pasca kebakaran besar yang terjadi pada 2017 lalu. Bekerjasama dengan PT Meeber Indonesia, pasar ini menjadi satu-satunya pasar dengan sistem pembayaran cashless.

“Saya ucapan terima kasih kepada Ketua DPD RI atas kedatangannya. Saya sangat bahagia atas terselesaikannya pasar Benteng Pancasila. Ketika flashback tiga tahun yang lalu, tepatnya bulan September 2017 kebakaran hebat telah habiskan kukuh lantakkan seluruh kios di pasar, berisi ratusan kios pedagang pakaian, mainan sandal dan juga aksesoris. Hari ini kita bisa berbagi kebahagiaan. Pasar bisa kembali berdiri dengan arsitektur baru yang bisa menjadi tempat bagi 240 pedagang untuk mengais rejeki dan menambah pundi-pundi ekonomi,” ujar Walikota Mojokerto Ita Puspitasari dalam siaran pers yang diterima redaksi MEPAGO.CO.

Ia mengatakan, Pasar Benteng Pancasila adalah salah satu prioritas program pemerintah kota Mojokerto dan menjadi salah satu misi rencana pembangunan kota Mojokerto, yakni mewujudkan  ekonomi daerah mandiri, berdaya saing dan berkeadilan, berbasis kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur.

“Di 2020, ada dua pasar yang dikerjakan oleh Pemkot Mojokerto dana dari APBN maupun sharing dengan APBD Kota Mojokerto, salah satunya adalah pasar Gentas dan satu lagi masih dalam proses pengerjaan dan kami targetkan terselesaikan akhir tahun ini dan bisa digunakan di tahun 2021,” paparnya.

Di tahun 2019, lanjut Walikota Ita, Pemkot Mojokerto telah membangun dua pasar yang telah digunakan pedagang. “Karena mayoritas masyarakat Kota Mojokerto adalah penyedia barang dan jasa. Jadi sarana prasarana perdagangan merupakan salah satu sektor penting yang bisa mendukung ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi kota,” tegasnya.

Sementara di Pasar Benteng Pancasila, ia menaruh  harapan  besar kepada seluruh pedagang dalam rangka upaya pengendalian Covid-19. Seluruh pedagang di Benteng Pancasila sudah melakukan transaksi cashless, baik dalam hal pembayaran retribusi kebersihan maupun dalam transaksi antara pedagang dengan pembeli. Karena uang menjadi salah salah satu media dalam penyebaran virus.

“Pasar ini ke depan akan menjadi role model pasar rakyat yang ada di Mojokerto, dalam rangka memutus hubungan tatap muka antara penjual dan pembeli. Untuk pasar basahan, kami menggunakan aplikasi Mlijo Online. Masyarakat yang akan belanja cukup WA dan barang yang dibeli akan diantar secara langsung sesuai dengan alamat yang diminta dengan pembayaran cashless.

Walikota Ita juga mengaku bangga dengan warga kota Mojokerto sangat aware dengan gadget dan perangkat teknologi digital. Sudah sangat aware dengan berbagai jenis aplikasi yang disediakan sekaligus bertransaksi dengan menggunakan aplikasi tersebut.

“Ke depan Kerjasama kami dengan aplikasi Meeber akan kami kembangkan bukan hanya di Pasar Benteng Pancasila saja, tetapi untuk seluruh sektor usaha di kota Mojokerto. Seperti hotel dan ritel serta mall. Sehingga sesuai dengan target kami, maksimal dua tahun ke depan dari sekarang, Mojokerto akan menjadi smart city,” pungkasnya.(***)

Editor : Robin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *