MEPAGO,CO. JAKARTA – Pdt. Dr. Johny W. Weol terpilih kembali menjadi Ketua Umum Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) periode 2022-2027 melalui mekanisme voting dalam forum Musyawarah Besar (Mubes) GPdI XXXIV pada Kamis (17/03) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta.
Calon Ketua Umum Pdt. Dr. Franky Rewah total memperoleh 460 suara, sedangkan Calon Ketua Umum Pdt. Dr. Johny Weol yang juga berstatus sebagai petahana memperoleh 464 suara. Jumlah suara yang tidak sah ada 8 suara. Dengan terpilihnya Pdt. Johny Weol, maka selanjutnya akan bertindak sebagai formatur untuk kepengurusan Majelis Pusat GPdI.
Mubes GPdI edisi ke-34 ini dilaksanakan pada 15-17 Maret 2022 dengan beberapa agenda, diantaranya adalah sidang komisi-komisi, laporan pertanggungjawaban Majelis Pusat periode 2017-2022, dan suksesi kepengurusan untuk memimpin GPdI sampai tahun 2027.
Dalam proses pemilihan ketua umum ini, muncul tiga nama berdasarkan penjaringan Panitia Nominasi yang bekerja sejak Desember 2021: Pdt. Dr. Johny Weol yang merupakan petahana, Pdt. Dr. Franky Rewah yang merupakan Ketua Majelis Daerah GPdI Sulawesi Tengah, dan Pdt. Jootje Poluan yang merupakan gembala GPdI Karmel Makassar. Namun pada 4 Maret 2022, Pdt. Jootje Poluan menyatakan mengundurkan diri melalui surat kepada Panita Nominasi.
Proses pemilihan ketua umum dipimpin oleh Panitia Pemilihan dengan ketua Pdt. Dr. Elyon Numberi. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.15 WIB ketika panitia pemilihan mulai melakukan tugasnya dan ini berarti proses pemilihan akan berlangsung sampai keesokan harinya mengingat ada dua agenda pemilihan: pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan Rohani dan pemilihan Ketua Umum Majelis Pusat.
Dalam pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan Rohani, Pdt. Harry S. Gultom terpilih menjadi ketua setelah meraih 472 suara mengungguli Pdt. D.G. Memah yang meraih 455 suara. Panitia Pemilihan mendata ada 932 suara pemilih dalam proses pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan Rohani dan Ketua Umum Majelis Pusat GPdI di Forum Mubes 2022 ini.
Pdt Jhony Weol mengatakan pertama, kita adalah GPdI dan GPdI adalah kita. Paripurna ke 4 suasana demokrasi gerejawi sangat terlihat bahwa demokrasi gerejawi ini diselenggarakan sangat terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Lanjut Dia mengatakan selama proses pemilihan sangat menyita tenaga, waktu dan pikiran tetapi semua hasil ini adalah kerja keras bersama.
” Disini tidak ada yang kalah dan menang, dalam kontek pemilihan MP dan MPR sekalipun yang memilih melalui umat namun yang menentukan adalah Tuhan. Kita menjalankan tugas kita tetapi yang menentukan Tuhan, itu sebabnya hasil yang kita peroleh baik untuk ketua MPR maupun Ketua umum Majelis Pusat GPdI, mari kita terima dengan segala puji syukur kepada Tuhan,” katanya.
Lanjut, kata Pendeta Weol, sekalipun memang dalam prosesnya terjadi gesekan baik gesekan emosi, maupun ucapan-ucapan yang kadang tidak enak di dengar namun inilah dinamika proses demokrasi gerejawi yang baru saja dilalui.
Dia menyampaikan terimakasih kepada segenap jemaat GPdI terutama panitia dan peserta yang hadir baik dari dalam maupun luar negeri, terlebih kepada pemilihnya yang telah mempercayakan kembali jabatan ketua umum ini, bahkan mengajak untuk hadir bersama menutup kegiatan Mubes ke 34 ini, ibadah bersama dan perjamuan kudus.
Sementara itu, Pdt Franky Rewah juga mengapresiasi dan menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali Pdt dr Jhon Weol sebagai Ketua Umum GPdI.
Pendeta Rewah juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk rumah besar GPdI yang sama-sama dicintai.
Selain itu, Pendeta Rewah mengajak kepada segenap pendukung yang telah memilihnya untuk mendukung penuh Ketua Umum yang baru saja terpilih dan menerima hasil Mubes ini dengan jiwa yang besar.
Diketahui juga, Mubes ke-34 ini diikuti sekitar 900 peserta plus panitia pelaksana dan sekaligus ditutup pada kamis 17 Maret 2022 di hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta. (***)
Penulis: Robby Mesak
Editor: Jery Sinambela