Bupati F.X. Mote mengenakan baju batik, didampingi Wakil Bupati Yowei Boari, bersama para pejabat dan aparat Kampung Pulau Nau saat menuju lokasi kegiatan. (Ft: Tamrin/mepago.co)
PULAU NAU | WAROPEN – Dalam semangat kebersamaan dan dukungan terhadap kegiatan rohani, Pemerintah Kabupaten Waropen memborong seluruh hasil bazar jemaat GKI Silo Pulau Nau senilai Rp100 juta sebagai bentuk partisipasi dalam menyongsong peringatan 1 Abad Injil Masuk di Pulau Nau.
Aksi pemborongan ini bukan sekadar simbolis, tetapi lahir dari spontanitas sejumlah pimpinan daerah, yang langsung memberikan dukungan finansial saat menghadiri kegiatan jemaat. Dana sebesar Rp100 juta tersebut terkumpul melalui sumbangan sukarela dari Bupati Waropen Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, Wakil Bupati Yowel Boari, Pj. Sekda Jaelani, AP, M.Si, serta sejumlah pimpinan OPD lainnya seperti Pj. Kepala Bappeda Bob Woriori, Pj. Kepala Inspektorat M. Surya, Kepala Dinas Perindagkop, Kepala Dinas Dukcapil, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kadis Pariwisata, hingga Kadis Kesehatan.
Dalam sambutannya, Bupati F.X. Mote menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah terhadap kegiatan persekutuan umat, sekaligus mendorong seluruh jajaran agar turut serta menopang kegiatan keagamaan yang membawa dampak sosial dan spiritual di masyarakat.
“Bantuan ini adalah awal. Saya minta minggu depan, tepatnya hari Rabu, seluruh bantuan ini dapat diterima secara resmi di Kantor Bupati. Saya juga berharap nilai bantuan terus bertambah, agar pelaksanaan peringatan 1 abad Injil masuk di Pulau Nau berjalan lancar dan penuh sukacita,” ujar Bupati.
Aksi spontanitas ini pun disambut penuh syukur oleh jemaat. Sekretaris Jemaat GKI Silo Pulau Nau, Rudolof Paisei, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap pelayanan gereja.
“Atas nama jemaat, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Waropen yang telah menopang kami dalam menyongsong 1 abad pemberitaan Injil di Pulau Nau. Ini menjadi kekuatan dan semangat bagi kami dalam mempersiapkan kegiatan besar ini,” ujar Rudolof penuh haru.
Peringatan satu abad Injil masuk di Pulau Nau menjadi momen bersejarah yang tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang pelayanan gereja di wilayah pesisir Waropen.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela