Plh. Sekda Waropen, Bob Woriworin, saat memimpin apel gabungan pagi di Lapangan Papryndey, Senin (27/10/2025). (Ft: TIM)
WAROPEN | MEPAGO.CO — Dalam rangka menyukseskan puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, Bupati Waropen, Drs. Fransiskus Xaverius Mote, M.Si, melalui Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah, Bob Woriworin, S.STP, mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar turut serta dalam upacara puncak peringatan Sumpah Pemuda yang akan digelar pada Selasa, 28 Oktober 2025, di Lapangan Papryndey, Botawa.
Imbauan tersebut disampaikan Bob saat memimpin apel gabungan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Waropen, Senin (27/10/2025) pagi, di lokasi yang sama. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kebersamaan dan partisipasi aktif seluruh jajaran OPD dalam momentum nasional tersebut.
“Di tempat ini, Lapangan Papryndey, besok kita akan melaksanakan puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda melalui upacara bersama. Karena itu, seluruh jajaran OPD saya minta untuk hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat,” ujar Bob.
Apel gabungan pagi itu menjadi momen perdana bagi Bob Woriworin memimpin kegiatan resmi setelah ditunjuk sebagai Plh. Sekda Kabupaten Waropen. Ia menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda harus tercermin dalam disiplin dan tanggung jawab ASN dalam melayani masyarakat.
Suasana apel berlangsung khidmat dan penuh semangat, di bawah sinar mentari pagi yang menyinari kawasan Lapangan Papryndey. Para peserta apel, yang terdiri dari pegawai lintas OPD, tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan hingga selesai.
Pemerintah Kabupaten Waropen berharap, momentum peringatan Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi dorongan bagi generasi muda dan seluruh aparatur pemerintah daerah untuk terus memperkuat persatuan, kerja sama, dan dedikasi membangun Waropen yang lebih maju.
Sekadar diketahui, upacara puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang difasilitasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Waropen akan menampilkan busana adat dari berbagai daerah Nusantara, khususnya pada saat pembacaan teks Sumpah Pemuda.
Dalam momen tersebut, empat orang pembaca teks Sumpah Pemuda akan mengenakan pakaian adat dari Makassar, Ambon, Toraja, dan Batak. Keempatnya terdiri dari dua putra dan dua putri yang mewakili semangat keberagaman budaya Indonesia.
Penampilan busana adat ini diharapkan dapat menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, sejalan dengan makna dan semangat Sumpah Pemuda yang terus hidup di tengah masyarakat Waropen.
Penulis: TIM
Editor: Tamrin Sinambela
