Ketua Dewan Juri, Ipda Angela Ripka Hawar, S.Sos., M.IP
WAROPEN | MEPAGO.CO – Proses penilaian Pondok Natal di Kabupaten Waropen yang diikuti oleh 81 pondok telah resmi rampung. Kegiatan penilaian dilaksanakan selama tiga hari, sejak 15 hingga 17 Desember, dan berjalan lancar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ketua Dewan Juri, Ipda Angela Ripka Hawar, S.Sos., M.IP, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian penilaian telah selesai dan pemenang lomba akan diumumkan pada malam tutup tahun yang direncanakan berlangsung di Pelabuhan Pidemani, Waropen.
“Seluruh tahapan penilaian sudah clear. Pengumuman juara akan dilakukan pada malam penutupan tahun,” ujar Ipda Angela.
Dalam lomba Pondok Natal tahun ini, panitia menetapkan pembagian hadiah sebagai berikut:
- Juara I: Rp20.000.000
- Juara II: Rp15.000.000
- Juara III: Rp10.000.000
- Juara Harapan I: Rp8.000.000
- Juara Harapan II: Rp7.000.000
- Juara Harapan III: Rp5.000.000
Selain itu, panitia juga menyiapkan 24 juara hiburan, dengan masing-masing pondok menerima hadiah sebesar Rp1.000.000.
Lebih lanjut dijelaskan, terdapat lima kriteria utama dalam proses penilaian Pondok Natal, yakni:
- Penggunaan bahan daur ulang, minimal lima jenis bahan, dengan total skor maksimal 100 poin atau 20 poin per bahan.
- Tema dan konsep, di mana tema telah ditetapkan oleh dinas terkait, sementara konsep dikembangkan oleh masing-masing pondok dan wajib dijelaskan kepada dewan juri.
- Kreativitas, yaitu kemampuan peserta mengolah bahan daur ulang menjadi karya yang indah dan bernilai seni.
- Dekorasi, estetika, dan inovasi, mencakup penataan pondok agar terlihat rapi, menarik, dan enak dipandang meski menggunakan bahan sederhana.
- Kebersihan, baik di dalam maupun di sekitar pondok, tanpa sisa bahan yang berserakan.
Ipda Angela menambahkan, hampir seluruh peserta telah memenuhi kriteria penggunaan bahan daur ulang lebih dari lima jenis. Oleh karena itu, penilaian lebih banyak ditentukan oleh kriteria lain seperti konsep, kreativitas, estetika, dan kebersihan.
“Kualitas pondok secara umum sangat baik. Perbedaan nilai lebih banyak terlihat pada konsep, kreativitas, serta kerapian dan kebersihan pondok,” jelasnya.
Kegiatan lomba Pondok Natal ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas masyarakat, tetapi juga mendorong kepedulian terhadap lingkungan melalui pemanfaatan bahan daur ulang, serta mempererat kebersamaan umat dalam menyambut perayaan Natal di Kabupaten Waropen.
Penulus: Tamrin Sinambela
Edotor: Tamrin
