Pentas Seni dan Gelar Karya P5 SMP Negeri Urei Faisei: Wadah Ekspresi Bakat, Budaya, dan Karakter Siswa

Dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan, Kepala Sekolah SMP Negeri Urei Faisei, didampingi para guru dan siswa/i yang tergabung dalam tim penjemputan, melakukan sesi foto bersama. Momen ini menjadi simbol kekompakan dan kerja sama dalam menyukseskan rangkaian kegiatan Pentas Seni dan Gelar Karya P5. (Ft: Tamrin/mepago.co)

WAROPEN | MEPAGO.CO – SMP Negeri Urei Faisei kembali menggelar Pentas Seni dan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai agenda tahunan yang selalu dinantikan. Kegiatan ini berlangsung setiap tahun usai ujian akhir kelas IX, menjadi ajang bagi para siswa untuk menampilkan karya seni sekaligus melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.

Kepala Sekolah SMP Negeri Urei Faisei, Isak P. Ramandey, S.Pd, dalam sambutannya kepada media ini, Kamis, 8 Mei 2025, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk apresiasi terhadap bakat siswa, tetapi juga sarana pembentukan karakter yang sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.

“Pentas seni dan karya yang ditampilkan sepenuhnya berasal dari bakat dan minat anak-anak sendiri. Ini menunjukkan bahwa mereka mampu mengekspresikan kreativitas secara bebas namun tetap bertanggung jawab,” ujar Ramandey.

Kepsek SMP N Urei Faisei, Isak Ramandey, SPd (Ft: Tamrin)

Lebih lanjut, Ramandey menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi di era globalisasi telah mempermudah siswa untuk belajar melalui gawai dan perangkat digital lainnya. Namun, pembentukan karakter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam membangun generasi yang berakhlak mulia.

“Anak-anak harus dibentuk menjadi pribadi yang berani, jujur, terampil, dan berakhlak. Melalui pentas seni inilah nilai-nilai itu bisa ditanamkan dan diwujudkan,” tambahnya.

Kegiatan ini juga menjadi panggung bagi siswa kelas IX untuk menampilkan keragaman budaya Nusantara. Tarian tradisional, musik daerah, puisi berbahasa lokal, hingga hasil karya seni rupa dipamerkan sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa.

Ramandey berharap, melalui pentas seni ini, para siswa dapat semakin mencintai warisan budaya Indonesia dan mampu menjadi agen pelestari budaya di tengah arus globalisasi.

“Anak-anak akan membawa langsung budaya Nusantara ke atas panggung. Inilah bentuk nyata kecintaan mereka terhadap budaya bangsa,” pungkasnya.

 

Penulis: Tamrin Sinambela

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *