- “Surga Durian di Serui! Durian melimpah, harga bersahabat! Ayo datang dan nikmati langsung kelezatan durian segar dari petani lokal. Jangan sampai ketinggalan musim panennya!”
SERUI | MEPAGO,CO – Bagi para pencinta durian, ini saat yang tepat untuk datang ke Serui! Pusat Pasar Serui kini dipenuhi aroma khas durian yang menggoda. Buah berduri ini tengah membanjiri pasar, datang dari pesisir pantai wilayah utara Kabupaten Kepulauan Yapen, khususnya Distrik Pantura. Kampung-kampung seperti Yobi, Tindaret, Rosbori, Sambrawi, Dorei, dan Roswari Artanen menjadi penyumbang utama pasokan durian ke pasar Serui. Sementara itu, durian dari Kampung Ariobo dan Karawi lebih banyak dipasarkan ke Kabupaten Biak Numfor, yang dikenal dengan julukan “Kota Karang.”
Menurut Selviana Pay, seorang petani durian dari Kampung Rosbori, panen tahun ini sangat melimpah. “Pohon durian kami berbuah lebat, dan hasil panen kali ini lebih bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena jarang ditemukan hama,” ujarnya kepada media online ini, Rabu 12 Februari 2025. Musim panen ini sudah berlangsung sejak Februari dan diperkirakan masih berlanjut hingga Maret, meskipun jumlah buah mulai berkurang.
Untuk harga, para pecinta durian bisa mendapatkan durian dengan harga yang sangat terjangkau. “Per biji dijual mulai Rp5.000 hingga Rp10.000, tergantung ukuran. Kalau per tumpuk (4 buah), harganya berkisar Rp50.000 hingga Rp100.000. Karena panen melimpah, kami tidak menjual dengan harga mahal,” jelas Selviana.
Di tempat yang sama, Welbina Sembai M, petani durian dari Kampung Roswari Artanen, juga mengakui bahwa panen tahun ini sangat baik. “Buah durian banyak, dan hama tidak terlalu mengganggu. Hanya saja, saat kali (sungai) banjir, akses transportasi terganggu, sehingga sulit memasarkan hasil pertanian,” ungkapnya.
Meski menghadapi kendala transportasi, durian di Serui tetap membanjiri pasar dengan harga bersahabat. Jadi, bagi pencinta durian, ayo segera datang ke Serui dan nikmati durian segar langsung dari petaninya!
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinanbela
