Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Tonny Tesar, berfoto bersama siswa-siswi SD Charis, didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPRP Papua, Edward Norman Banua, ST, MH; Anggota DPRK Kepulauan Yapen dari Fraksi NasDem; Yawan Karubaba dari Fraksi PKB; para guru, dan orang tua murid di Kampung Kontiunai, Distrik Yawakukat. (Ft: Tamrin/mepago.co)
SERUI | MEPAGO.CO –Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi NasDem yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar), Tonny Tesar, S.Sos, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Yapen untuk mensosialisasikan Program Indonesia Pintar (PIP), salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Kegiatan ini berlangsung di SD Charis, Kampung Kontiunai, Distrik Yawakukat, Rabu (14/5).
Dalam kegiatan yang dihadiri para guru, orang tua murid, siswa, dan tokoh masyarakat setempat, Tonny Tesar menegaskan pentingnya pemerataan akses pendidikan berkualitas, khususnya di wilayah terluar dan terpencil Papua. Ia menekankan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun masa depan Papua, dan program seperti PIP menjadi jembatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan tanpa hambatan biaya.
“SD Charis memiliki pendekatan pendidikan yang sangat baik. Konsep sekolah sepanjang hari yang diterapkan sejalan dengan visi nasional dalam membentuk generasi muda yang cerdas, disiplin, dan berkarakter. Kami dari Fraksi NasDem berkomitmen untuk terus mendorong agar sekolah-sekolah seperti ini mendapatkan dukungan penuh, termasuk melalui program beasiswa PIP,” ujar Tonny.
Tonny menyampaikan bahwa Fraksi NasDem telah mengusulkan 300 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Kepulauan Yapen sebagai calon penerima manfaat PIP. Rinciannya: 100 siswa SD dengan bantuan Rp500 ribu per tahun, 100 siswa SMP dengan Rp1 juta per tahun, dan 100 siswa SMA dengan Rp1,8 juta per tahun.
Dalam kunjungan tersebut, Tonny turut didampingi oleh Tenaga Ahli, Yohanis G Raubaba, S.Sos, MH Wakil Ketua Komisi IV DPRP Papua, Edward Norman Banua, ST, MH serta Anggota DPRK Kepulauan Yapen dari Fraksi NasDem, Rian Hendrik dan Mesakh Arebo, dan Yawan Karubaba dari Fraksi PKB.
Lebih lanjut, Tonny menjelaskan bahwa SD Charis merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Charis Malang, yang ia inisiasi semasa menjabat sebagai Bupati Yapen periode 2017–2022. Sekolah ini telah beroperasi sebagai sekolah sepanjang hari selama empat tahun, bahkan sebelum pemerintah pusat meluncurkan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Di SD Charis, program makanan bergizi gratis telah dilaksanakan sejak awal pendiriannya. Salah satu orang tua siswa, Awila Ambokari, menyampaikan harapannya agar program MBG dari Presiden Prabowo dapat dilaksanakan secara luas, mengikuti contoh SD Charis yang telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat petani dan nelayan, serta pertumbuhan ekonomi di kampung.
“Seluruh biaya pendidikan di SD Charis ditanggung penuh—mulai dari operasional hingga tenaga pengajar—dengan dukungan penuh dari Yayasan Charis. Tujuannya adalah memastikan tidak ada anak Papua yang tertinggal dalam pendidikan hanya karena keterbatasan akses atau ekonomi,” jelas Tonny.
Ia menambahkan, program sekolah sepanjang hari ini awalnya dirancang sebagai pilot project di tujuh titik di luar Kota Serui. Namun, karena keterbatasan masa jabatan, belum seluruh lokasi dapat direalisasikan. Meski demikian, Tonny tetap optimistis bahwa model ini bisa dikembangkan lebih luas dan menjadi rujukan nasional dalam penyelenggaraan pendidikan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Dengan dukungan legislatif pusat dan daerah, serta kemitraan dengan lembaga pendidikan berbasis pelayanan seperti Yayasan Charis, diharapkan kualitas pendidikan di Papua akan terus meningkat dan mampu menjangkau anak-anak di pelosok yang selama ini belum tersentuh pelayanan pendidikan yang memadai.
Penulis: Tamrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela