Wamendagri Ribka Haluk Dorong Program Makan Bergizi Gratis di Jayawijaya

JAYAWIJAYA | MEPAGO,CO – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Dr. Ribka Haluk, S.Sos., M.M., memperkenalkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Senin (18/11/2024). Program ini merupakan bagian dari agenda prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

“Program MBG sudah tercantum dalam RPJMN 2025–2029 dengan target mencakup 5.000 satuan pelayanan pada tahun 2025, didukung anggaran sebesar Rp71 triliun,” ujar Ribka Haluk dalam keterangan tertulis yang diterima media.

Uji coba program MBG akan digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di 102 satuan pelayanan yang tersebar di 100 kabupaten/kota di 38 provinsi. Uji coba ini dijadwalkan berlangsung mulai minggu keempat November hingga Desember 2024, menyasar 306.000 penerima manfaat. Setiap penerima akan mendapatkan edukasi gizi serta porsi makanan bergizi senilai Rp15.000 per orang.

“Keberhasilan uji coba ini akan menjadi fondasi bagi penerapan program secara nasional di tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.

Dukung Status Gizi dan Kesejahteraan Masyarakat

Wamendagri menjelaskan bahwa program MBG bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil. Untuk mewujudkan hal tersebut, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci sukses pelaksanaan program.

“Kemendagri akan terus mendukung pemerintah daerah dalam memperkuat pelaksanaan program MBG, baik melalui pengawasan maupun pembinaan,” tegas Ribka Haluk.

Arahan untuk Kepala Daerah

Dalam kunjungannya, Ribka Haluk memberikan beberapa arahan penting kepada para kepala daerah, di antaranya:

1. Peningkatan Infrastruktur: Memastikan kesiapan infrastruktur di satuan pelayanan, baik yang dikelola oleh BGN maupun pihak lain, agar mendukung pelaksanaan program secara optimal.

2. Pemberdayaan Petani dan UMKM: Membina petani, UMKM, dan koperasi untuk menjadi penyedia bahan pangan, sehingga mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan program MBG.

3. Pendataan Penerima Manfaat: Menyediakan data penerima manfaat program secara akurat melalui sistem by name by address.

Ribka Haluk berharap pelaksanaan program ini dapat berdampak signifikan dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah prioritas seperti Papua Pegunungan.

“Saya harap program ini benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutupnya.

 

Editor: Tamrin Sinambela

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *