Ibadah Kenaikan Isa Almasih Berjalan Hikmah di Lingkungan Perusahaan PT. SWPI

Ratusan umat Kristen di lingkungan Perusahaan PT. SWPI yaitu Gereja GKI Ekklesia Awunai saat mengikuti ibadah Hari Kenaikan Isa Almasih. (Foto: Humas PT. SWPI)

MEPAGO,CO. YAPEN – Kenaikan Isa Almasih adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah kebangkitan Yesus kemudian naik ke Surga. Oleh karena itu dalam memperingati Kenaikan Isa Almasih, Umat Kristen yaitu Protestan dan Katolik melaksanakan ibadah Hari Kenaikan Isa Almasih di lingkungan Perusahaan PT. SWPI yaitu Gereja GKI Ekklesia Awunai dan Gereja Katolik Santo Paulus Dawai, Kamis 26 Mei 2022.

Pelaksanaan ibadah di 2 tempat berbeda di lingkungan perusahaan dilaksanakan dengan hikmah yang dimulai pukul 09.00 WIT, dihadiri ratusan warga jemaat.

Ibadah di GKI Ekklesia jemaat Awunai dipimpin Pdt. B. Sikoway, MTh sedangkan ibadah Misa di Gereja Katolik Santo Paulus Dawai dipimpin Akolit dari Paroki Bunda Maria Serui Yonaes Rasul.

Pdt. B. Sikoway, MTh dalam khotbahnya selaku Ketua Klasis GKI Yapen Timur menyoroti situasi dunia secara global dan kehidupan social masyarakat yang sedang mengalami masalah. Rasa damai, keadilan dan kebenaran menjadi sulit diapari  seiring sikap egois dan kesombongan tumbuh subur.

Melalui perayaan kenaikan kristus, gereja terpanggil mengusahakqn perdamaian, keadilan dan kebenaran melalui sikap saling menghormati dan menghargai sebagai wujud menebar cinta kasih kepada semua orang, pungkasnya.

Moment perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih adalah moment penting bagi umat Kristen dimana pun berada.  Oleh karena itu, pihak Manajemen PT. SWPI menyampaikan selamat Memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih bagi semua umat Kristen. Demikian disampaikan Manager General Support PT. SWPI, Budiyanto dalam siaran persnya melalui Humas PT. SWPI kepada Media Online Mepago Co.

“Saya memberikan apresiasi atas berlangsungnya perayaan ibadah kenaikan Isa Almasih yang berlangsung  hikmad,” ucapnya seraya mengajak karyawan/karyawati khususnya umat Kristen di lingkungan perusahaan supaya dapat memaknai ibadah Kenaikan Isa Almasih dengan sikap ketaatan , disiplin dan bersatupadu menanamkan nilai-nilai kebaikan.

Disamping itu, marilah kita saling mempererat talib persaudaraan untuk selalu hidup rukun berdampingan menjaga keharmonisan social dengan masyarakat sekitarnya.

Jika semua pihak menunjukkan fungsi kebaikan, niscaya dapat menjadi asset  bagi dirinya sendiri serta orang lain sebagai agen kebaikan untuk menangkal pengaruh-pengaruh negative. (***)

Editor: Tanrin Sinambela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *