Puluhan Masyakat Nelayan Demo BBM di Kantor DPRD Yapen.

Puluhan nelayan sambil membawa jeregen datangi gedung rakyat yaitu kantor DPRD Yapen di jalan Irian-Serui untuk menyampaikan keresahan nelayan akan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi.  Para nelayan diterima waket II DPRD Fridolin Warkawani bersama para anggota DPRD. (Foto: Galib/Mepago Co)

MEPAGO,CO. YAPEN – Puluhan masyarakat nelayan Orang Asli Papua (OAP) berasal dari Kepulauan Ambai Distrik Nusawani dan Kabuena mendatangi kantor Dewan Perwakialan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Yapen Rabu 24 Mei 2022.

Puluhan nelayan datang ke rumah rakyat yaitu gedung DPRD sambil membawa jeregen berbagai ukuran untuk mempertanyakan kelangkaan BBM yang sudah meresahkan para nelayan diberbagai Distrik.

Setelah lebaran Idul Fitri, kelangkaan BBM sudah terjadi, sehingga nelayan kesulitan untuk melaut karena susahnya mencari BBM.  Hari ini kami tidak mendapat BBM dari pagi sampai sore, sehingga membawa puluhan jeregen kosong datang di gedung Rakyat menuntut agar hari ini DPRD mengambil langka kami bisa pulang dan melaut.

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh kordinator aksi demo Yahes Yowei yang juga selaku Ketua DPD Jaringan pendamping pembangunan.

“Tuntutan kami hari meminta kepada DPRD untuk meminta pertanggung jawaban Pertamina terkait jatah BBM untuk masyarakat mengapa sampai berapa bulan terakhir ini kelangkaan BBM bahkan hari ini tidak mendapat BBM sama sekali, kami minta solusinya untuk hari ini mendapat BBM,” ungkapnya.

Yowei menambakan bahwa seharusnya berapa hari yang lalu ia bersama masyarakat akan melakukan audens dengan DPRD, namun beberapa hari yang lalu kepala Pertamina komentar di media bahwa stok BBM masih cukup untuk melayani masyarakat.

Kenyataan hari ini berbeda dengan pernyataan kepala Depot Pertamina Serui, untuk itu kami minta agar DPRD menghadirkan pihak Pertamina untuk menjelaskan apa penyebabnya.

Lebih jauh ia mengemukakan bahwa jatah BBM di APMS Kabuena sangat kurang sekali untuk melayani Nelayan karena jumlah kebutuhan BBM untuk nelayan minimal 70 liter sampai 100 liter per satu orang nelayan beda dengan pengguna kendaraan darat.

Kami meminta agar DPRD menyampaikan hal ini ke pihak Pertamina sehingga dapat meambah jatah BBM di APMS di Kabuena bisa mampu melayani masyarakat nelayan karena sering BBM tidak mencukupi pada hal masyarakat itu memiliki KARTU Nelayan dari kementrian Perikanan, untuk itu jata nelayan tidak bisa kosong atau kurang.

Demo tersebut di terima langsung oleh Wakil Ketua ll DPRD Fridolin Warkawani, SE bersama para anggota DPRD lainnya.

Fridolin menjelaskan akibat terjadinya Pemalangan pagi tadi di kantor Pertamina oleh pihak pemilik hak wilayah tanah adat yaitu keluarga Tanawani, Pertamina tidak bisa mendistribusikan  BBM ke Kabuena.

Kita bersyukur, sore tadi sudah Depot sudah bisa menyalurkan BBM, ungkapnya.

Menyikapi BBM, kata Fridolin, DPRD Yapen dengan pihak Depot Pertamina sudah melakukan rapat kordinasi untuk membahas jatah/kuota BBM untuk Kabupaten Kepualaun Yapen.

Dalam rapat, beber Fridolin bahwa pihak Pertamina menjelaskan bahwa jatah BBM sebenarnya cukup untuk melayani Kabupaten.

Warkani melanjutkan bahwa perlu di ketahui jumlah kendaraan saat ini sekitar 20 ribu lebih di tiba lagi dengan peningkatan jalan kita sudah berapa kilo meter lagi sehingga jumlah kebutuhan buat kendaraan darat itu cukup banyak.

Warkani berharap masyarakat ke tempat APMS untuk mengisi BBM agar kembali melaut kembali, terkait pengawasan kita tetap akan melakukan.

Kami akan terus monitoring dan meminta pihak Pertamina untuk melakukan penertiban semua yang ada sehingga tidak terjadi kelangkaan lagi di daerah kita ini tegas wakil ketua DPRD ini. (***)

Penulis: Galib Maswatu

Editor; Tamrin Sinambela

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *