Perwakilan masyarakat Batak saat membawa persembahan natura ke altar, diiringi musik dan tarian tortor sebagai wujud syukur dalam ibadah kontekstual di GKI Alfa Omega Paradoi. (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Jemaat GKI Alfa Omega Paradoi menggelar ibadah akhir bulan dengan konsep budaya suku Batak pada Minggu, 27 Juli 2025. Ibadah yang dipimpin oleh Ketua Jemaat, Pdt. Ricky Saldjatem, S.Si ini berlangsung khidmat, sakral, sekaligus meriah karena penuh warna budaya yang mengangkat nilai-nilai kekristenan dalam bingkai adat Batak.
Ibadah dihadiri oleh 304 jiwa yang terdiri dari: 114 laki-laki dewasa, 120 perempuan dewasa, 30 anak laki-laki, dan 40 anak perempuan. Ibadah mengangkat tema “Persembahan dan Persepuluhan Membawa Berkat dan Keberhasilan” dengan sub tema “Kembali ke Firman Tuhan”, yang diambil dari 2 Tawarikh 31:2–21, dengan penekanan khusus pada ayat 20 sebagai ayat renungan utama.
Nuansa Batak begitu kental terasa sejak awal ibadah. Prosesi dimulai dengan manortor (tarian tradisional Batak) oleh empat remaja berpakaian adat lengkap, yang mengiringi para pelayan Tuhan masuk ke dalam gereja diiringi musik tortor. Momen ini langsung menarik perhatian jemaat karena keunikannya.
Pdt. Ricky Saldjatem turut mengenakan topi khas Batak dan ulos, sementara para majelis juga tampil dengan balutan ulos sebagai simbol penghormatan budaya dan kekhidmatan pelayanan. Tiga orang singer dari suku Batak, berpakaian seragam adat, memimpin puji-pujian dengan iringan khas vokal Batak yang kuat dan harmonis.
Ibadah semakin berkesan dengan penampilan paduan suara Suku Batak lengkap dengan balutan busana Batak serta persembahan pujian solo dari kalangan kaum bapak (PKB).
Suasana khidmat saat pengantaran tangguk persembahan dan persembahan natura, diiringi tarian tortor serta musik tradisional Batak, dalam ibadah kontekstual di GKI Alfa Omega Paradoi.
Dan Bersalaman dengan Para Pelayan
Momen keakraban saat para pelayan ibadah menerima salaman dari jemaat usai ibadah, diiringi musik dan tari tortor sebagai penutup penuh sukacita. (Ft: Tamrin)
Ketika momen persembahan tiba, tangguk persembahan dan persembahan natura dibawa ke altar dengan iringan musik tortor dan tarian adat, menciptakan suasana yang syahdu sekaligus membangkitkan semangat memberi dengan sukacita.
Suasana menjadi semakin hangat ketika setelah seluruh rangkaian ibadah selesai, para pelayan kembali diiringi group tortor dan musik Batak tradisional menuju pintu keluar gereja, di mana mereka berdiri untuk menerima salaman dari seluruh warga jemaat.
Momen ini sekaligus menjadi penutup yang penuh keakraban, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara jemaat dan seluruh pelayan ibadah.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ibadah bulanan biasa, melainkan juga sarana mempererat kebersamaan, memupuk rasa cinta terhadap budaya, dan menunjukkan bahwa iman dan tradisi dapat berjalan selaras dalam semangat pelayanan dan penyembahan.
Dengan suksesnya ibadah ini, GKI Alfa Omega Paradoi menunjukkan komitmennya untuk terus merawat keberagaman budaya dalam bingkai iman Kristen, serta memberi ruang bagi kekayaan tradisi untuk memuliakan Tuhan.
Penulis: Tamrin Sinambela
Efitor: Tamrin Sinambela