Wakil Bupati Yowel Boari menyerahkan makanan tambahan secara simbolis kepada penerima, didampingi Kepala DP3AKB Kabupaten Waropen sebagai bentuk komitmen bersama menekan angka stunting. (Ft: Tamrin/mepago.co)
WAROPEN | MEPAGO.CO – Pemerintah Kabupaten Waropen terus memperkuat langkah percepatan penurunan stunting. Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Waropen, Yowel Boari, resmi melaunching pembagian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas untuk 9 distrik, dalam acara yang dipusatkan di Balai Kampung Urfas I, Distrik Urei Faisei, Kamis (20/11/2025).
Upaya penanganan dan pencegahan stunting di Waropen semakin mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Hal ini tercermin melalui peluncuran pembagian PMT yang diharapkan mampu berkontribusi langsung terhadap peningkatan gizi ibu dan anak.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AKB) turut dihadiri Wakil Ketua TPPS Waropen sekaligus Asisten I Setda Jaelani, AP, M.Si, Ketua GOW yang juga Wakil Ketua TP PKK Waropen Ny. Yohana Bonai, staf ahli bupati, para asisten Setda, Kepala Dinas Kesehatan dr. Jenggo Suwarko, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Minarni Aronggear, S.Pd., M.Pd, Sekretaris Bappeda, Kepala Kampung Urfas I, peserta penerima PMT, serta Kepala DP3AKB Kabupaten Waropen Selvina Y. Imbiri, S.K.M., M.P.H beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Yowel Boari menegaskan bahwa penurunan angka stunting membutuhkan kerja sama lintas sektor yang solid dan terukur. Menurutnya, DP3AKB dan Dinas Kesehatan harus saling bersinergi dalam pendataan, penanganan, dan pendampingan kasus stunting, bukan bekerja sendiri-sendiri.
“Dalam upaya menurunkan angka stunting, dinas kesehatan dan DP3AKB harus bekerja sama — tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah kunci,” tegas Boari.
Ia juga memberikan penekanan khusus kepada pemerintah kampung agar ikut mengambil bagian dalam menyukseskan program penurunan stunting.
“Para kepala kampung dan aparatnya harus terlibat. Dana kampung harus diarahkan untuk mendukung percepatan penanganan stunting. Ini tugas bersama, bukan hanya pemerintah kabupaten,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wabup Boari menyampaikan bahwa pada pertemuan tingkat Provinsi Papua, Waropen dilaporkan menunjukkan perkembangan positif dalam upaya penanganan stunting.
“Kita sedikit lega karena persentase penurunan stunting di Waropen menunjukkan hasil yang baik. Tapi ini bukan alasan untuk berhenti. Justru kita harus semakin memperkuat kerja sama antarinstansi,” ujarnya.
Dengan dimulainya pembagian PMT untuk 9 distrik yang masuk daftar prioritas tahun 2025, Boari berharap pelaksanaan dapat berjalan tepat sasaran dan tepat waktu.
“Mulai hari ini, pembagian PMT harus tuntas di tiap distrik. Semoga bantuan ini benar-benar memberikan manfaat dan berdampak bagi peningkatan kesehatan ibu dan anak,” tutupnya.
Penulis: Tanrin Sinambela
Editor: Tamrin Sinambela
