MEPAGO. CO.KOBAKMA-Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, SH, MSi mengawali kerja di awal tahun 2020 dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kobakma, Kamis 2 Januari 2020.
Terang saja, kedatangan orang nomor satu di Mamberamo Tengah itu membuat kaget sejumlah pemilik kios orang asli Papua. Saat itu, Bupati Ricky Ham Pagawak langsung membeli sembako seperti beras, minyak goreng, gula, ikan kaleng, mie instan dan kebutuhan lainnya dalam jumlah besar. Sembako yang dibeli pun bervariasi mulai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta.
Hal yang sama juga dilakukan Bupati pada mama-mama penjual sayur yang juga orang asli Papua. Selain membeli sayur, buah-buahan dan sembako, Bupati RHP juga berkesempatan berdialog dengan mereka.
Bupati Ricky Ham Pagawak mengatakan, kunjungan di ruko milik pedagang orang Papua ini untuk memberikan motivasi kepada mereka yang punya hati berdagang untuk menghidupi keluarga dan membangun masa depannya.
“Saya hadir di Tahun Baru ini, untuk memberikan motivasi kepada masyarakat asli Mamberamo Tengah agar bisa bersaing dan berusaha secara sehat dalam sektor bisnis dan perdagangan,”ujar Bupati dalam siaran pers yang dikirim Humas keredaksi Mepago.Co, kemarin.
Bupati memberikan apresiasi kepada pedagang asli Mamberamo Tengah yang sudah punya keinginan yang tinggi untuk membuka usaha dan mampu bertahan hingga saat ini di tengah persaingan.
Atas pencapaian itu, bupati menegaskan, akan mengalokasikan anggaran untuk membantu para pedagang orang asli Papua yang usahanya masih tetap eksis.
“Dalam tahun ini, kami akan anggarkan bantuan langsung bagi mereka yang sudah punya usaha ini, kurang lebih Rp50 juta. Ini sebagai motovasi agar dia bisa berusaha seperti teman-teman pendatang,” katanya.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah secara berkelanjutan selalu memberikan bantuan kepada pedagang orang asli Papua.
Bupati berharap, agar pedagang orang asli Papua, yang usahanya sudah berjalan agar tidak menyewakan ruko mereka kepada pedagang-pedagang yang lain.
“Kalau tempat usaha sudah diberikan untuk usaha, maka pedagang asli Papua harus mengelolanya dengan baik, tidak bisa disewakan lagi kepada pedagang yang lain,” tandasnya.
Santri Pugumis, pedang asli Papua mengaku berterimah kasih kepada bupati yang sudah membeli sembako miliknya dalam jumlah besar. Menurutnya, uang hasil pembelian itu, akan diputar lagi membeli sembako untuk dijual nantinya.
“Sehari dari hasil penjualan bisa mendapatkan Rp1 hingga Rp2 juta. Hasil dari situ disimpan dan akan diputar lagi untuk dagang,” katanya.
Senada dengan itu, Lambo Soklaya, pedagang lainnya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan kepercayaan mengelola ruko sehingga saat ini masih terus bertahan.
Menurutnya, dari hasil dagangan selama ini, digunakan untuk membiayai kebutuhan keluarga. Dan sisanya diputar lagi membeli sembako.
Dia memastikan, tidak akan menyewakan ruko yang diberikan pemerintah kepada pedangan lain. Namun ruko itu, akan digunakan untuk menjalankan usaha. (Humas)
Editor : Robin Sinambela