MEPAGO,CO. YAPEN – Keresahan masyarakat, nelayan dan petani atas kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertalite subsidi di Kota Serui, akhirnya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen turun tangan.
Baru tiga hari Personil Satpol PP kabupaten kepulauan Yapen melakukan penertiban terhadap kendaraan yang hendak mengisi BBM pertalite, ratusan kendaraan baik roda dua dan roda empat sudah dicatat plat kendaraan masing-masing.
Selama tiga hari kami melakukan penertiban, kami temukan banyak kendaraan yang bolak balik mengisi BBM pertalite di SPBU. “Fakta dan data yang kami dapatkan di SPBU, akan kami sampaikan kepada bapak Bupati. Sehingga, apa langkah selanjutnya untuk penertiban kendaraan yang bolak-balik masuk ke SPBU, nanti kita lihat saja,” ungkap Kasatpol PP, Ruben Kafiar, SE kepada Mepago.Co, Jumat 3 Juni 2022.
Menurut Kafiar, untuk penindakan terhadap kendaraan yang melakukan penyedotan BBM Pertalite subsidi khususnya tangki kendaraan yang sudah di modifikasi, itu yang segera di tindak. Oleh karena itu, pembentukan tim gabungan yang melibatkan aparat gabungan yaitu personil Kodim, personil Polres, Satpol PP dan instansi lainnya harus dibentuk.
“Ada kendaraan roda empat, tangkinya sudah dimodifikasi dan mau mengisi BBM Pertalite, pihaknya langsung mengusir keluar,” tegasnya.
Khusus tangki kendaraan yang sudah dimodifikasi, Kafiar secara tegas mengatakan pihaknya tidak akan memberikan ruang gerak untuk masuk ke SPBU. Oleh karena itu, apabila ada warga yang melihat bahwa ada tangki kendaraan sudah dimodifikasi masuk ke SPBU, warga harus foto dan segera kirimkan ke petugas Satpol.
Kelangkaan BBM Pertalite Subsidi, tegas Kafiar, kini telah terjadi di Yapen. Akhirnya, antrian panjang kendaraan di SPBU kian panjang. “Menurut saya kuota BBM Pertalite Subsidi, Pertamina harus segera pikirkan di Yapen. Kita ini, Pulau, sehingga aktifitas moda transportasi laut sangat tinggi,” bebernya, seraya menambahkan bahwa sejak 31 Mei sampai siang tadi pihaknya melakukan penertiban kendaraan di SPBU, pengisian BBM Pettalite berlangsung sampai siang hari, karena BBM Pertalite sudah habis. (***)
Editor: Tamrin Sinambela
